Gilabola.com – Manchester United baru saja melewati laga penuh drama melawan Lyon di Liga Europa. Mereka menang lewat skor yang sangat ketat, 5-4, dan baru memastikan kemenangan lewat sundulan Harry Maguire di masa perpanjangan waktu.
Bola akhirnya jatuh di tempat yang tepat, dan Maguire muncul sebagai pahlawan tak terduga yang menjaga harapan klub tetap hidup untuk menyelamatkan musim Manchester United yang berantakan.
Namun, peran Maguire dalam laga itu tak berhenti di lini belakang. Ruben Amorim sampai harus memainkan bek tengah itu sebagai penyerang dadakan, karena stok penyerang yang benar-benar menipis.
Maguire mengakui bahwa situasi musim ini belum berjalan baik, tetapi menurutnya para pemain telah memberikan segalanya. Dia mengatakan bahwa hanya ada dua penyerang tersisa dalam skuad saat itu, Alejandro Garnacho dan Rasmus Hojlund, dan keduanya sudah bermain mati-matian.
Dia juga menyebut absennya Joshua Zirkzee sebagai salah satu faktor besar. Maka ketika Amorim memintanya maju ke depan, sia mengaku siap dan merasa dirinya bisa menjadi ancaman serta mencetak gol.
Bagi Maguire, itu bukan posisi ideal mengingat dirinya seorang bek tengah, tapi dia menilai momen seperti ini adalah sesuatu yang akan menjadi pelajaran berharga ke depannya.
Sementara itu, Marcus Rashford yang kini sedang menjalani masa peminjaman di Aston Villa, kemungkinan besar tidak akan kembali ke Old Trafford musim depan.
Alan Shearer menyebut dirinya akan sangat terkejut jika Rashford masih punya masa depan di Manchester United, selama Amorim masih menjadi pelatih. Menurut Shearer, keputusan Amorim mengirim Rashford keluar klub di tengah kondisi darurat lini serang menunjukkan sikap yang jelas: Rashford bukan bagian dari rencana.
Fokus Eropa, Liga Dikorbankan
Ruben Amorim secara terbuka menyatakan bahwa dia dan timnya kini memusatkan perhatian penuh pada Liga Europa. Menurutnya, momen seperti kemenangan dramatis melawan Lyon bisa mengubah banyak hal dalam pola pikir para pemain.
Juru taktik Portugal itu juga menegaskan bahwa mereka harus benar-benar fokus di kompetisi Eropa itu, meskipun konsekuensinya adalah memainkan banyak pemain muda di Premier League.
Amorim juga mengatakan bahwa langkah ini menuntut ketegasan dan pemahaman dari para penggemar, karena baginya prioritas yang paling logis sekarang adalah Liga Europa.
Doa percaya bahwa kemenangan di turnamen itu bisa membuka jalan ke Liga Champions musim depan, sebuah target yang tampaknya sudah sangat sulit diraih melalui jalur liga domestik, mengingat posisi United yang masih terjebak di peringkat ke-14.
Dengan posisi yang serba terjepit di liga dan hanya sedikit pilihan di lini serang, Amorim harus membuat pilihan-pilihan besar. Dia tampaknya sudah siap mengambil risiko dan membuat taruhan berani di pentas sepak bola Eropa.
Dalam situasi seperti ini, tekanan di sekitar klub tak bisa dihindari. Beberapa nama seperti Antony, Sancho, dan Rashford yang sebelumnya menjadi andalan, justru disingkirkan ke luar skuad lewat skema peminjaman.
Di sisi lain, Gary Lineker menilai bahwa Rashford pasti ingin membuktikan diri, bukan hanya kepada Manchester United atau para penggemar, tetapi juga kepada dirinya sendiri.
Menurutnya, Rashford selama ini telah mengalami masalah dengan dua pelatih terakhir di klub, dan kini sedang mencoba menemukan kembali semangatnya di tempat lain. Dia menyebut bahwa keputusan Rashford untuk menjauh adalah bagian dari pencarian jati diri.