Gila Bola – Bek Arsenal, William Saliba, mengungkapkan bahwa dalam masa lalunya, dia pernah menjadi pemain malas dan sering “merajuk” ketika bermain untuk salah satu mantan klubnya sebelum bergabung dengan The Gunners.
Bek internasional Perancis itu memiliki musim yang mengesankan bersama raksasa London Utara di musim lalu di mana dia menjadi starter reguler di lini belakang dan membantu klub finish di peringkat kedua klasemen Premier League.
Bahkan pemain berusia 22 tahun itu masuk ke dalam tim XI terbaik Premier League musim lalu, membuktikan kontribusinya dan kinerjanya yang mengesankan untuk tim besutan Mikel Arteta musim 2022/2023.
Namun sebelum kesuksesannya itu, dia sempat menjalani karir yang sulit, di mana dia sudah dibeli Arsenal pada musim panas 2019, tapi sempat dipinjamkan ke Saint-Etienne, OGC Nice, dan Marseille.
Dia baru dapat memainkan pertandingan pertamanya untuk Arsenal setelah tiga tahun sejak dia dibeli senilai Rp 521 Milyar tersebut, sementara dia juga sempat membela AS Bondy Youth, Montfermeil U17, dan tim muda Saint-Étienne sebelum karir profesionalnya.
William Saliba kini terbuka tentang perjalanannya dalam karir sepakbolanya dan mengakui bahwa dia telah mengalami perubahan besar dari masa lalunya yang cenderung malas, yang kami beritakan dari situs resmi klub.
“Saya harus jujur dan mengatakan saya adalah pemain yang malas,” ujarnya ketika berbicara tentang pengalamannya di AS Bondy dalam sebuah wawancara di situs resmi Arsenal.
Dua mengatakan bahwa dirinya dulu pemain malas dan sering merajuk. Pelatihnya bahkan selalu marah pada dirinya karena dia kerap merajuk dan kurang semangat saat berlatih. Inilah mungkin alasan mengapa dia pada akhirnya tidak pernah menjadi kapten tim.
William Saliba juga menyoroti bagaimana perannya dalam tim Arsenal telah berubah sejak bergabung dengan klub tersebut. Dia merasa lebih seperti bagian dari keluarga setelah menghabiskan masa pinjamannya dan merasakan atmosfer yang luar biasa di dalam klub.
Dia mencatat bahwa ada perasaan positif di raksasa London Utara tersebut, di mana kendati ada begitu banyak pemain baru terus bergabung, namun atmosfernya tetap menyenangkan.
Meskipun ada kegembiraan dan kebersamaan di luar lapangan, ketika mereka berada di lapangan, mereka tetap fokus dan bekerja keras. Menurut Saliba, kedua elemen tersebut saling melengkapi, dan keduanya penting untuk sukses dalam sepakbola.
Dia juga mengatakan bahwa meskipun mungkin tidak ada banyak perbedaan antara kehidupan tim di Arsenal dan klub lain, dia memperhatikan sesuatu yang unik di klubnya saat ini, yaitu hubungan dengan para fans mereka yang menurutnya luar biasa.