Ada Perang Saudara Libatkan Gelandang Liverpool dan Kakak Kandungnya di Grup E Liga Europa

Gila Bola – Ada satu keluarga pecah dua setelah menemukan Liverpool satu grup Liga Europa melawan LASK Austria, Royale Union SG asal Belgia dan Toulouse Perancis. Itu karena satu gelandang mereka kakak-adik dengan pemain lawan.

Pemain yang baru saja didatangkan the Reds musim ini, Alexis Mac Allister, merupakan adik dari bek Union SG Kevin Mac Allister. Alexis 24 tahun, Kevin 25 tahun. Apakah itu berarti adiknya harus mengalah pada si kakak?

Keduanya dilahirkan di Argentina dan sementara Alexis membela tim nasionalnya di Piala Dunia 2022 serta tampil mengesankan, si kakak Kevin tidak mendapat panggilan dari Albiceleste.

Bagaimana bisa dua pemain Argentina menggunakan nama Alexis dan Kevin serta nama keluarga Mac Allister? Itu karena nenek moyang mereka datang dari Irlandia dan Skotlandia, merantau ke Argentina pada awal abad 20. Alexis dan Kevin juga memiliki darah Italia dari nenek pihak ibunya.

Liverpool Favorit Kuat Untuk Menangi Liga Europa

Selaku bekas juara Liga Champions 2019 dan juara Liga Inggris 2020, serta memiliki rating koefisien tertinggi di seantero Liga Europa musim ini, tidaklah mengherankan jika pasukan Mohamed Salah dan rekan-rekannya menjadi favorit paling kuat untuk menjadi juara musim 2023/24.

Nilai koefisien the Reds tertinggi di Pot Satu atau pot unggulan, di atas Roma, Ajax, mupun Bayer Leverkusen. Bahkan dua kali lipat dari juara Liga Konferensi Europa musim 2022/23 lalu, West Ham.

Dari semua tim lawan di Grup E, LASK asal Austria memiliki rating tertinggi, disusul kemudian oleh skuad Kevin itu USG asal Belgia dan terakhir Toulouse.

Liverpool di Liga Europa Mirip Musim Pertama Klopp

Bermain di Liga Europa akan membuat pendukung the Reds mengingat musim pertama Jurgen Klopp di Anfield. Dia datang pada awal Oktober 2015 guna menggantikan Brendan Rodgers, menemukan the Reds tengah berada di tahap grup Liga Europa.

Liverpool kala itu memulai tiga pertandingan pertama, dua bersama Rodgers, dengan hasil imbang yang sama persis 1-1, yakni melawan Bordeaux asal Perancis, Sion dari Swiss dan Rubin Kazan Rusia.

Namun dua kemenangan atas Kazan dan Bordeaux, selain satu hasil imbang lagi kontra Sion membawa mereka menjadi juara grup dan lolos ke tahap sistem gugur, yang musim itu diawali dengan tahap 32 besar.

Secara berturut-turut Reds kemudian menang agregat kontra FC Augsburg di 32 besar, kemudian menang lagi lawan Manchester United pada 16 besar, dilanjutkan ke tahap berikutnya perempat final.

Leg pertama delapan besar itu berakhir 1-1 di kandang Borussia Dortmund sebelum mereka menang 4-3 dan agregat 5-4 di Anfield. Konsekuensinya melaju ke semifinal Liga Europa 2015/16.

Mereka berhasil menang agregat 3-1 atas Villarreal di semifinal sebelum melaju ke partai puncak dan dikalahkan spesialis Liga Europa, Sevilla dengan skor 1-3.

Anda dapat berlangganan Gilabola.com di Google News atau join channel Whatsapp kami untuk mendapatkan update terbaru!