Gila Bola – Chelsea nanti malam akan bertarung di putaran kedua Piala Liga (EFL Cup) melawan AFC Wimbledon. Apa bedanya kompetisi ini dengan Piala FA? Dan mengapa the Blues memulai pertarungan dari babak kedua, setelah biasanya masuk di putaran ketiga?
Sudah lama juga the Blues tidak memulai kompetisi piala domestik Inggris ini dari putaran kedua. Nanti kita lihat alasannya, mengapa pasukan Mauricio Pochettino harus masuk sejak tahap kedua kompetisi.
Laga tahap ini hanya akan berlangsung satu leg dan Blues bertindak sebagai tuan rumah di Stamford Bridge menghadapi Wimbledon, sebuah klub dari divisi keempat sepak bola Inggris tersebut.
Nasib Klub Premier League yang Tidak Bertarung di Kompetisi Eropa
Mengapa Chelsea memulai laga kompetisi EFL Cup ini sejak putaran kedua? Itu karena the Blues tidak ikut serta di kompetisi Eropa mana pun. Tidak di Liga Champions, tidak pula di Liga Europa, atau kasta ketiganya Liga Konferensi Europa.
Mengapa klub London Barat ini tidak ikut serta di kompetisi Eropa? Itu karena mereka hanya finish di posisi 12 klasemen akhir Premier League musim lalu. Tidak akan lolos ke kompetisi benua mana pun.
Dan karena kompetisi yang diberi nama Carabao Cup, untuk alasan sponsorship, ini selalu berlaga di tengah minggu maka klub-klub yang terlibat di Eropa untuk tahap penyisihan grup tidak akan diikutkan sejak tahap ini, melainkan nanti di putaran ketiga kompetisi.
Itulah alasan utama mengapa Chelsea sudah mulai sejak putaran kedua Piala Liga, bukan babak ketiga.
Apa Bedanya Piala Liga dan Piala FA?
Dalam soal hari pertandingan, Piala Liga di tengah minggu, Piala FA biasanya di akhir minggu dan mengambil jatah laga-laga Liga Inggris.
Dalam hal peserta, hanya empat divisi teratas sepak bola Inggris yang ikut ambil bagian, yakni Premier League, Championship, League One dan League Two. Jadi, total hanya ada 92 tim, dengan divisi-divisi keempat dan ketiga mulai sejak putaran pertama, dan sisanya masuk di putaran kedua dan ketiga.
Bandingkan itu dengan Piala FA yang melibatkan sampai 736 tim karena semua klub dari divisi paling atas sampai level terbawah di tanah Inggris bisa ikut serta dalam drawing.
Soal hadiah juga berbeda jauh. Juara EFL Cup hanya menerima hadiah 100 ribu pound, setara kira-kira 1,9 Miliar rupiah. Bandingkan dengan juara Piala FA yang mendapatkan sampai 1,8 juta pound. Hampir 35 Miliar rupiah!
Jadi secara gengsi, lebih bergengsi FA Cup daripada Carabao Cup. Bukan hanya soal nilai hadiahnya, tapi juga tahapan atau babak yag musti dilewati lebih banyak, dan melibatkan lebih banyak tim dari seantero Inggris.
Chelsea Finalis EFL Cup Tahun 2022
Adegan foto di atas diambil dari final Piala Liga atau EFL Cup ini pada tahun 2022, saat Chelsea bermain imbang 0-0 selama 120 menit melawan Liverpool. Tidak ada pemenang pada waktu reguler dan extra time, laga terpaksa ditentukan melalui adu penalti.
Sebanyak 10 eksekutor maju dari pihak the Blues, 10 pula dari sisi the Reds dan seluruhnya berhasil menyarangkan bola ke jala gawang.
Dan sementara Caoimhín Kelleher, kiper Liverpool, selaku penendang ke-11 berhasil menyelesaikan tugasnya, tidak demikian dengan Kepa Arrizabalaga yang mengirim si bundar jauh tinggi ke angkasa.
The Reds memastikan diri menjadi juara Piala Liga tahun 2022, menjadi kemenangan kesembilan kalinya mereka di ajang ini, terbanyak dari semua. Reds kalah mempertahankan piala ini untuk edisi 2023, dengan Manchester United merebut trofi, satu-satunya piala di bawah Erik ten Hag, usai mengalahkan Newcastle United di final.