Gilabola.com – Final Piala Dunia Antarklub 2025 antara Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG) tak hanya jadi panggung duel dua raksasa Eropa, tetapi juga memperlihatkan kebijakan ketat FIFA soal jersey yang dikenakan para pemain.
Kedua tim harus mematuhi regulasi yang telah ditetapkan federasi sepak bola dunia, termasuk larangan untuk memasang sponsor di kedua lengan seragam mereka. Tapi ini bukan satu-satunya larangan terkait jersey yang pernah dibuat FIFA — ada beberapa desain ikonik yang bahkan dilarang tampil seumur hidup.
FIFA Larang Sponsor di Lengan Jersey
FIFA telah menegaskan bahwa pada ajang seperti Piala Dunia Antarklub, logo sponsor di lengan jersey tidak diperbolehkan. Area tersebut sepenuhnya disediakan untuk logo resmi kompetisi dan kampanye resmi FIFA.
Dalam regulasi Pasal 30.1, tertulis:
“FIFA akan menyediakan badge lengan dengan logo kompetisi resmi, yang harus ditempel di lengan kanan setiap jersey. Sebuah logo kampanye FIFA yang berbeda dapat ditempel di lengan kiri.”
Dengan aturan ini, sponsor seperti Live Nation (Chelsea) dan Visit Rwanda (PSG) yang biasanya menghiasi bagian lengan, tidak bisa tampil di final. Para sponsor tentu kecewa, namun aturan FIFA tetap tak bisa ditawar.
Deretan Jersey yang Pernah Dilarang FIFA
Aturan ini bukan kasus pertama. Sepanjang sejarah, FIFA beberapa kali melarang jersey dari berbagai negara dan klub karena dianggap melanggar standar atau bermuatan sensitif. Berikut lima jersey yang pernah dilarang seumur hidup:
1. Kostum Rompi Kamerun 2002
Setelah menjuarai Piala Afrika 2002 dengan jersey tanpa lengan, Kamerun mencoba mengenakan desain yang sama di Piala Dunia tahun itu. Tapi FIFA langsung melarangnya.
“Itu bukan kaus, itu rompi,” ujar juru bicara FIFA saat itu, Keith Cooper.
2. Jersey Onesie Kamerun 2004
Tak belajar dari pengalaman, Kamerun dan sponsor mereka Puma kembali memicu kontroversi dengan jersey berbentuk “onesie” atau seragam satu potong. FIFA menghukumnya dengan denda €154.000 dan pengurangan enam poin di babak kualifikasi Piala Dunia 2006. Hukuman itu kemudian dicabut setelah Puma mengancam akan menuntut.
3. Jersey Mirip Real Madrid – Barcelona 2020/21
Nike memicu kemarahan fans Barcelona setelah merilis desain jersey yang malah mirip rival abadi mereka, Real Madrid. Desain itu dibatalkan sebelum diproduksi massal.
4. Jersey Timnas China 2018
Seragam timnas China sempat ditarik dari peredaran menjelang peluncuran karena intervensi pemerintah, tanpa penjelasan resmi mengenai alasan pelarangan tersebut.
5. Jersey ‘Swastika’ Fiorentina 1992
Salah satu kasus paling kontroversial datang dari klub Italia, Fiorentina, yang pada musim 1992/93 merilis jersey putih bermotif ungu. Namun pola geometris pada jersey itu membentuk simbol mirip swastika Nazi, yang baru disadari publik pada bulan Desember musim itu.
Pihak klub dan produsen Lotto bersikeras bahwa efek optik tersebut adalah kebetulan semata. Namun jersey tersebut segera ditarik dari peredaran dan tak pernah dipakai lagi.
Kasus Terbaru: Jersey ‘LOVE’ Belgia 2022
Menjelang Piala Dunia 2022, jersey tandang timnas Belgia juga sempat bermasalah. Kata “LOVE” yang awalnya ingin disulam di bagian kerah, harus dihapus setelah ditolak FIFA. Bahkan, seragam pemanasan Belgia juga dilarang karena dinilai terlalu berwarna.