Gilabola.com – Klub Elkan Baggott, pemain Indonesia, tersingkir secara mengenaskan di ajang Piala FA. Ditinggal pergi oleh Baggott guna membela skuad Shin Tae-yong di Piala Asia, eh klubnya malah kalah dari tim divisi keenam sepak bola Inggris. Tragis!
Ketika laga-laga Piala FA berlangsung membosankan pada Sabtu dinihari dengan tiga pertandingan berakhir imbang, ada tim divisi keenam sepak bola Inggris ini yang mencerahkan suasana dengan mengalahkan musuhnya asal divisi kedua dan lolos ke putaran kelima kompetisi!
Maidstone United, siapa yang pernah dengar nama itu? Mereka baru saja terdegradasi awal musim 2023/24 ini dari divisi kelima merosot ke divisi keenam, tapi baru saja pada Sabtu malam (27/1) mengalahkan Ipswich Town 1-2 untuk melaju ke tahap selanjutnya.
Ipswich memang bukan tim Premier League. Hanya sebuah klub asal Championship atau divisi kedua sepak bola Inggris. Tetapi tetap saja ini merupakan sebuah kejutan besar!
Ipswich Town Klubnya Elkan Baggott, Pemain Indonesia
Jika kamu tidak tahu siapakan Ipswich Town maka ini adalah klub di mana Elkan Baggott tengah merumput.
Siapa Baggott? Dia pemain Indonesia yang diturunkan Shin Tae-yong dalam laga kontra Jepang di Piala Asia, tapi dimainkan bukan sebagai bek sebagaimana posisi naturalnya, melainkan sebagai seorang penyerang. Itu memanfaatkan tinggi badannya 196 centimeter untuk membantu mencetak gol.
Memiliki nama lengkap Elkan William Tio Baggott, ia beribukan seorang wanita Indonesia dan ayah Inggris. Saat masih kecil bersekolah di British International School Jakarta dan menjadi kapten tim sekolahnya.
Ia menjalani kursus sepak bola di Soccer Schools International (SSI), Jakarta, sebuah sekolah yang didanai oleh Arsenal FC dan di bawah arahan Max Belli, seorang pemain Italia era 1980-an.
Ipswich Town Dominan, Tapi Kalah oleh Serangan Balik Maidstone
Klub Elkan Baggott itu luar biasa dominan dalam pertandingan putaran keempat kontra Maidstone United FC. Menguasai bola sampai 78 persen! Tapi akhirnya kalah juga.
Mereka memiliki xG, tahu berapa? 5.06. Artinya seharusnya memiliki lima gol dari jumlah serangan sebanyak 38 KALI! Dan 13 shots on goal. Jadi, tidak ada yang salah.
Maidstone, tim asal National League South itu, kebagian bola hanya 22 persen saja, memiliki dua serangan tepat sasaran ke gawang Ipswich, tapi keduanya berhasil diubah menjadi gol!
Ini akan jadi pembicaraan besok di Inggris, dan juga di Indonesia. Kalah oleh tim divisi keenam merupakan sesuatu yang memalukan, yang sekali lagi mengukuhkan reputasi Piala FA sebagai ajang pembunuh raksasa.