Gilabola.com – Piala Asia tinggal selangkah lagi memasuki babak akhir. Saat ini, tinggal tersisa empat tim yang akan beraksi di laga semifinal pada Selasa (6/2) dan Rabu (7/2) malam.
Korea Selatan terakhir kali amankan gelar juara Piala Asia pada tahun 1960, akan hadapi Yordania di laga pertama semifinal pada hari Selasa (6/2), diikuti dengan laga tuan rumah Qatar melawan Iran di semifinal kedua pada hari Rabu (7/2).
Laga ini sudah jelas bagi Qatar: untuk mempertahankan gelar juara yang sebelumnya mereka raih di tahun 2019. Namun sebelum itu, berikut ini review babak perempatfinal, seperti dilansir dari situs resmi AFC:
Dongeng yang Terus Berlanjut
Yordania kalahkan tim debutan, Tajikistan, dengan skor tipis saja, 1-0, di Ahmad bin Ali Stadium pekan lalu, untuk lanjutkan langkah mereka ke semifinal Piala Asia – untuk pertama kalinya.
Pencapaian ini menjadi yang terbaik bagi Yordania, setelah lima kali mereka tampil di turnamen ini. Prestasi terbaik yang mereka raih sebelumnya terjadi di Piala Asia 2004 dan 2011, saat Yordania berhasil melaju ke perempatfinal.
Karena catatan itu pula, tim asuhan Hussein Ammouta tersebut menjadi satu-satunya tim di babak semifinal ini yang belum pernah menyabet gelar juara Piala Asia. Sedangkan di Piala Asia sebelumnya, Qatar yang menjadi juaranya. Sedangkan Korea Selatan pernah tiga kali menjadi juara Piala Asia dan Iran sudah tiga kali.
Iran Akhirnya ‘Lebih Baik’ dari Jepang
Setelah lima kali pertemuan, Iran akhirnya berhasil menang atas Jepang di ajang Piala Asia. Tim Melli berhasil kalahkan Samurai Biru yang sudah empat kali menjadi juara Piala Asia itu di perempatfinal, dengan skor 2-1. Alireza Jahanbaksh menjadi pencetak gol penentu kemenangan Iran dari titik putih.
Sebelumnya Iran hanya catatkan dua kali imbang dan dua kali kalah dalam empat pertemuan sebelumnya dengan Jepang – termasuk kekalahan telak 3-0 di semifinal Piala Asia tahun 2019.
Jepang sebelumnya juga tak pernah berhasil dibobol Iran dalam turnamen ini, tapi kemudian jebol dua gol lewat aksi Mohammad Mohebi dan Jahanbakhsh – kapten Timnas Iran, pada akhir pekan lalu.
Barsham Jadi Pahlawan Qatar
Meshaal Barsham menjadi pahlawan bagi Qatar saat kiper yang merumput di Al-Sadd ini lakukan tiga penyelamatan gemilang dalam adu penalti melawan Uzbekistan. Koleksi tiga penyelamatan ini menjadi yang terbanyak dalam turnamen ini, dan sukses membantu tim tuan rumah melenggang ke semifinal.
Laga perempatfinal hari Sabtu (3/2) itu juga menjadi adu penalti pertama yang dilakoni Qatar di ajang Piala Asia, hingga drama itu menjadi sangat berkesan. Pasalnya, sikap heroik Barsham benar-benar berhasil menjaga ambisi The Maroons dalam mempertahankan gelar mereka tetap hidup di hadapan pendukung sendiri.
Taegeuk Warriors Berhasil Melakukannya Lagi!
Timnas Korea Selatan lanjutkan tren mereka dalam mencetak gol di masa injury babak kedua, setelah Hwang Hee-chan sarangkan penaltinya di menit ke-96 yang membantu mereka amankan kemenangan atas Australia di babak tambahan waktu.
Kapten Korsel, Son Heung-min, mencetak gol tendangan bebas langsung yang spektakuler yang berhasil skuad Taegeuk Warriors melaju ke semifinal.
Ini menjadi kali ke empat secara berturut-turut Korsel menyarangkan golnya di masa injury babak kedua di Piala Asia kali ini, setelah mereka juga melakukannya di laga melawan Yordania dan Malaysia di fase grup, serta saat melawan Arab Saudi di babak 16 besar.
Tajikistan Angkat Koper dengan Terhormat
Mimpi Tajikistan untuk terus melaju di ajang Piala Asia kali ini akhirnya terhenti setelah kalah 0-1 dari Yordania di babak 16 besar. Namun, penampilan mereka sebagai sebuah tim debutan sangat mengejutkan, hingga menuai pujian dari banyak orang.
Skuad The Tajiks – yang dilatih mantan pelatih PSM Makassar asal Kroasia, Petar Segrt, tak pernah kebobolan lebih dari satu gol dalam lima pertandingan pertama mereka di Piala Asia.
Secara kebetulan, tim terakhir yang berhasil mengukir prestasi itu adalah Yordania – yang juga tak pernah kebobolan lebih dari satu gol dalam tujuh pertandingan pertama mereka di dua edisi Piala Asia, setelah debut mereka di tahun 2004.
Lee Kang-in Memimpin Serangan
Setelah berakhirnya babak perempatfinal Piala Asia edisi ke-18 ini, bintang Korsel Lee Kang-in tercatat berhasil mengkreasikan 17 peluang dan enam peluang besar – lebih banyak dibandingkan pemain lain di turnamen empat tahunan ini.
Gelandang serang PSG itu juga paling banyak mengoleksi umpan silang yang sukses di turnamen ini, yakni sebanyak 16 umpan silang.
Lalu pemain Timnas Qatar, Akram Afif – yang mengoleksi enam gol sejauh turnamen ini, berada di urutan kedua setelah ia berhasil mengkreasikan 13 peluang dan sodorkan 13 umpan silang yang sukses.
Pedro Paling Banyak Menangkan Duel
Pedro Correia bukan cuma pencetak gol penentu kemenangan dan membawa Qatar melaju ke semifinal – setelah ia tampil sebagai eksekutor ke lima Qatar dan berhasil menjebol gawang Uzbekistan yang dijaga Utkir Yusupov, tetapi ia juga telah membuat kehadirannya terasa di seantero lapangan dengan memenangkan lebih banyak duel dibandingkan pemain lain di babak perempatfinal.
Bek berusia 33 tahun itu – yang juga menjadi pemain kunci saat Qatar memenangkan Piala Asia 2019, tercatat memenangkan 16 duel, termasuk tujuh duel di udara. Rekan satu timnya, Almoez Ali, dan pemain Uzbekistan, Jaloliddin Masharipov, sama-sama berada di urutan kedua dengan memenangkan 15 duel.
Antiknya Ryan
Kiper Australia, Mathew Ryan, sukses lakukan tujuh penyelamatan gemilang saat mereka kalah dari Korea Selatan di babak perpanjangan waktu. Enam penyelamatan gemilang bahkan dilakukan pemain AZ Alkmaar tersebut di dalam area penaltinya.
Sementara penjaga gawang Korea, Jo Hyeon-woo, berada di urutan kedua dalam daftar yang sama dengan lakukan empat penyelamatan gemilang – dengan persentase penyelamatan 80 persen.
Sedangkan Barsham, sukses lakukan tiga penyelamatan gemilang untuk tim juara bertahan, Qatar, di laga melawan Uzbekistan.