Gilabola.com – Pada Rabu (10/7) dini hari WIB, Spanyol dan Prancis akan bertarung di semifinal Euro 2024 di Munich, dengan kedua tim berharap untuk memperpanjang sejarah kemenangan mereka di turnamen besar.
Dengan total lima gelar Euro di antara mereka, dengan Spanyol meraih tiga dan Prancis dua, kedua negara ini telah menjadi kekuatan dominan dalam sepak bola Eropa dan dunia selama beberapa dekade terakhir.
Pertarungan ini menjanjikan untuk menjadi duel yang menarik, dengan berbagai aspek permainan yang akan menentukan siapa yang akan melaju ke final di Berlin pada 14 Juli.
Serangan Tidak Maksimal Prancis vs Pertahanan Lemah Spanyol
Prancis mencapai semifinal tanpa mencetak gol dari permainan terbuka, meski menjadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 2022 dengan 16 gol. Kylian Mbappe, yang hanya mencetak satu gol dari penalti, harus kesulitan menggunakan topeng pelindung setelah hidungnya patah di pertandingan pembuka melawan Austria.
Dua gol Prancis lainnya adalah hasil dari gol bunuh diri lawan. Didier Deschamps, pelatih Prancis, membela Mbappe dengan mengatakan bahwa penyerang tersebut tetap bertekad untuk membuat sejarah meskipun tidak dalam kondisi 100 persen.
Di sisi lain, pertahanan Spanyol mengalami krisis dengan absennya Dani Carvajal dan Robin le Normand karena sanksi. Keduanya telah menjadi pilar utama dalam pertahanan Spanyol, yang hanya kebobolan satu kali saat mereka berdua berada di lapangan.
Dengan absennya mereka, Jesus Navas yang berusia 38 tahun kemungkinan akan mengisi posisi bek kanan, yang bisa menjadi sasaran serangan cepat Mbappe, sehingga pertahanan La Roja bisa sangat rawan.
Pertarungan Filosofi: Pragmatis Deschamps vs Positif de la Fuente
Duel pelatih pada hari Rabu ini akan memperlihatkan benturan filosofi yang kontras antara Didier Deschamps dan Luis de la Fuente. Deschamps, yang telah membawa Prancis ke final tiga dari empat turnamen besar terakhir, lebih memilih stabilitas defensif dan kepatuhan ketat pada struktur permainan.
Meskipun memiliki kedalaman ofensif yang luar biasa, Deschamps mengakui bahwa dia lebih pragmatis dan realistis, dan para pemainnya juga menyadari hal itu. Meskipun hanya mencetak tiga gol, Prancis belum pernah tertinggal di Euro 2024.
Sebaliknya, de la Fuente mendorong timnya untuk bermain bebas dan ofensif, bahkan jika mereka membuat kesalahan. Pelatih Spanyol ini sering menyemangati timnya untuk bermain sepak bola menyerang, dan hasilnya adalah delapan pemain berbeda telah mencetak gol untuk Spanyol di turnamen ini.
De la Fuente percaya bahwa timnya dapat melukai lawan dengan berbagai cara, sebuah pendekatan yang telah membawa mereka sukses sejauh ini, dan juga telah terbukti di masa lalu mereka.
Duel Gelandang: Kante vs. Rodri
Di lini tengah, duel antara Rodri dan N’Golo Kante akan menjadi salah satu kunci pertandingan ini. Rodri, yang telah menjadi salah satu pemain terpenting untuk Spanyol, memberikan kontrol dan ketenangan di tengah lapangan, memungkinkan pemain sayap muda seperti Yamine Lamal dan Nico Williams untuk bergerak maju. Selain itu, Rodri juga memiliki kebiasaan mencetak gol-gol krusial, termasuk saat Spanyol tertinggal 1-0 dari Georgia di babak 16 besar.
Sementara itu, Kante, yang dikenal dengan energi dan komitmennya, telah menjadi bagian integral dari kesuksesan Prancis selama dekade terakhir. Gelandang berusia 33 tahun ini telah kembali ke performa terbaiknya setelah absen selama dua tahun, dan penghargaan pemain terbaik dalam dua pertandingan pembuka Prancis menunjukkan bahwa ia siap tampil di panggung internasional sekali lagi.
Pertandingan antara Spanyol dan Prancis ini akan menjadi ajang pertarungan antara dua tim dengan gaya bermain yang berbeda, dua pelatih dengan filosofi yang kontras, dan dua gelandang kelas dunia yang akan berusaha mendominasi lini tengah. Siapa yang akan melaju ke final di Berlin? Hanya waktu yang akan menjawab!