Gila Bola – Berat untuk memihak Sevilla pada ajang Piala Super Eropa karena keunggulan skor head to head Manchester City terlalu mengerikan untuk diabaikan. Pasukan Jose Luis Mendilibar akan memilih untuk bertahan sepanjang 120 menit, coba menang melalui adu penalti.
Manchester City diunggulkan untuk menang atas Sevilla pada final kompetisi Piala Super UEFA yang akan berlangsung Kamis dinihari (17/8) Stadion Georgios Karaiskakis di Piraeus, Yunani.
City difavoritkan menang bukan saja karena dominasinya di liga domestik Premier League, serta kemenangan di Piala FA serta Liga Champions, tetapi juga karena keunggulan head to head atas Palanganas.
Tahu skornya berapa untuk empat pertemuan sebelum ini antara City vs Sevilla? 12-3! Termasuk di antaranya skor 0-4 pada pertemuan pertama tahap grup Liga Champions musim yang baru saja lewat, yang berlangsung di Estadio Ramón Sánchez Pizjuán.
Empat Pertemuan Terakhir City vs Sevilla
Memang hanya ada empat head to head antara kedua tim sebelum ini. Dengan dua dari empat itu terjadi di ajang penyisihan grup Liga Champions 2022/23.
Erling Haaland dan rekan-rekannya menang empat gol tanpa balas saat mereka menghabisi Sevillistas di depan pendukungnya sendiri pada 6 September 2022. Sang bintang Norwegia mencetak dua gol, disusul Phil Foden dan Ruben Dias masing-masing satu.
Leg kedua penyisihan grup antara kedua tim itu berlangsung 2 November 2022 di Etihad. Kali ini tim berjuluk Los Nervionenses itu berhasil menyarangkan gol lebih dulu melalui Rafael Mir pada menit 31.
Namun setelah itu tiga gol the Sky Blues datang tanpa bisa dihentikan, secara berturut-turut melalui Rico Lewis, Julian Alvarez dan Riyad Mahrez. Seluruhnya terjadi pada babak kedua.
Dua pertandingan lainnya terjadi pada masa yang sangat lampau, Oktober dan November 2015, saat City menang dua kali dengan skor 2-1 dan 1-3, yang juga terjadi di babak penyisihan grup Liga Champions.
Laga Terakhir Sevilla Juga Tidak Mengesankan
Sevilla dikalahkan oleh Valencia pada pertemuan pekan pertama musim baru Liga Spanyol, 12 Agustus kemarin, yang menjadi satu pertanda lain, sulitnya memihak pasukan Ivan Rakitic ini.
Sevillistas unggul dalam dominasi bola selama 90 menit, namun tidak bisa mencegah serangan balik Valencia melalui pemain Guinea Mouctar Diakhaby serta gol kedua melalui gelandang 20 tahun, Javi Guerra.
Sevilla kalah justru ketika pertandingan La Liga itu dilangsungkan di kandangnya sendiri, setelah tidak terkalahkan dalam lima head to head sebelum ini melawan Los Che di Ramón Sánchez Pizjuán. Sekali lagi, ini menunjukkan sulit untuk berpihak pada Palanganas.