Jose Mourinho sepertinya tak terlalu peduli anak asuhnya hanya menang satu gol atas tim terbawah dan terlemah di Liga Italia musim ini, Sampdoria, tadi malam. Tiga poin sudah cukup untuk membawa Giallorossi mencatatkan performa lebih baik daripada musim lalu setelah 10 pekan.
Satu-satunya gol kemenangan laga di Stadio Luigi Ferraris di kota Genoa ini datang dari tendangan penalti Lorenzo Pellegrini saat pertandingan baru berjalan delapan menit, yang memberi Roma 22 poin sebagai hasil dari tujuh kemenangan, satu imbang dan dua kekalahan.
Urutan empat yang dimiliki La Lupa saat ini sama saja dengan klasemen Liga Italia mereka musim lalu, tetapi coba lihat dong koleksi nilainya. 22 poin. Itu merupakan perbaikan jauh dibandingkan musim 2021/22 ketika mereka hanya mengantongi 19 poin saja, sebagai hasil dari enam kemenangan, satu draw dan tiga kekalahan.
Dibandingkan musim sebelumnya, Mourinho berhasil mengubah satu kekalahan menjadi tiga poin, dengan angka imbang yang sama.
Selisih gol Giallorossi saat ini lebih buruk daripada musim lalu, 13 memasukkan dan sembilan kebobolan berbanding 18:10 musim lalu. Itulah sebabnya cukup aman bagi kita mengatakan, Mourinho tidak terlalu peduli dengan produktifitas gol. Sudah sejak orok the Special One memiliki desain untuk lebih mementingkan pertahanan daripada gol-gol.
Pertandingan di kandnag Sampdoria ini berjalan secara aneh. Jika pada paruh pertama Roma membiarkan tuan rumah dominan, melepaskan enam percobaan gol, sementara tim tamu puas dengan 38% penguasaan bola dan dua upaya gol maka situasinya berubah total selama babak kedua.
Penguasaan bola selama 45 menit kedua kurang lebih sama (53:47), tetapi Roma memiliki percobaan gol jauh lebih banyak (1:5).
Dengan hasil ini maka Roma mengisi posisi keempat klasemen sementara Liga Italia dengan 22 poin, naik tiga poin dibandingkan musim lalu. dan jika tiga tim di atas mereka musim sebelumnya adalah Napoli (28), AC Milan (28) dan Inter (21) maka kali ini Napoli (26), Atalanta (24) dan Milan (23).
Mourinho Reuni dengan Dejan Stanković
Pelatih La Samp Dejan Stanković yang baru datang beberapa hari merupakan bekas pemainnya di Inter Milan saat ia membawa Nerazzurri memenangkan tiga gelar pada tahun 2010. Tidak heran ini merupakan reuni yang bermakna sangat dalam untuk kedua figur tersebut.
José Mourinho is reunited with Dejan Stanković who was part of his treble winning squad at Inter Milan.
They go head-to-head as managers with Roma facing Sampdoria. 🫂🇮🇹 pic.twitter.com/b51inz398E
— EuroFoot (@eurofootcom) October 17, 2022