Gilabola.com – Scott McTominay tak hanya menemukan tempat baru di dunia sepak bola, tapi juga menemukan cinta dan fanatisme yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Sejak bergabung dengan Napoli pada musim panas, gelandang asal Skotlandia ini langsung mencuri perhatian publik sepak bola Italia.
Dengan torehan 11 gol di Serie A, termasuk lima di antaranya hanya dalam satu bulan April, McTominay dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Serie A bulan itu—membuatnya menjadi orang Skotlandia pertama yang menerima penghargaan tersebut.
Jurnalis asal Napoli, Vincenzo Credendino, menjelaskan bahwa McTominay bukanlah tipe gelandang pembangun permainan, tetapi lebih sebagai penyerbu. Dia menyebut pemain berusia 28 tahun ini sebagai “raider”, bukan “builder”.
Penjelasan itu juga diamini oleh mantan pelatih McTominay di Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, yang mengaku tak habis pikir bagaimana klub lamanya bisa melepas pemain seperti dirinya.
Perjalanannya menuju Napoli pun bukan tanpa drama. McTominay sebenarnya bukan pilihan utama klub. Sebelumnya, Napoli lebih dekat mendatangkan Marco Brescianini dari Frosinone.
Namun situasi berubah cepat ketika Brescianini akhirnya merapat ke Atalanta, membuka jalan bagi McTominay untuk bergabung ke Napoli dengan nilai transfer sekitar Rp 566 Miliar.
Lebih Dekat dengan Fans
Kehadiran McTominay langsung mendapat tempat khusus di hati fans Napoli. Dari berbagai julukan seperti McTerminator, MacGyver, sampai McFratm—yang berarti ‘saudara Mc’ dalam bahasa Neapolitan—dia dianggap sebagai simbol baru semangat tim.
Salah satu fans bahkan meresmikan kecintaannya dengan menato nama McFratm dan nomor punggung delapan McTominay di kakinya. Ada pula meme yang menggambarkan dirinya sebagai Paus baru, hingga kue ulang tahun bertema McTominay yang tersebar di media sosial.
Di restoran San Ciro’s di Edinburgh, terdapat bendera bertuliskan “Napoli. McTominay. Pizza. In that order”. Restoran tersebut dijalankan oleh Ciro dan Santo Sartore, dua bersaudara keturunan Napoli yang lahir di Skotlandia.
Ciro menyebut bahwa McTominay langsung bisa mencuri hati warga Napoli karena totalitasnya. Dia menilai bahwa sikap mencium lambang klub dan bermain penuh pengorbanan di lapangan adalah sesuatu yang sangat dihargai publik kota itu.
Vincenzo Credendino menambahkan bahwa fans sangat menyukai intensitas permainan McTominay dan kesediaannya belajar bahasa Italia bahkan dialek Neapolitan. Dia juga mengingat bagaimana momen saat McTominay mencium logo klub setelah laga melawan Palermo menjadi titik balik bagi kecintaan fans terhadapnya.
Di luar lapangan, gaya hidup McTominay pun berubah. Dalam wawancara bersama The Athletic, ia mengaku kini gemar makan tomat Italia. Dia mengatakan bahwa dulu di rumah, tomat hanya terasa seperti air merah, tapi di Napoli, tomat benar-benar terasa seperti tomat. Kini dia bahkan mengonsumsi tomat sebagai camilan, bersama buah-buahan segar lainnya yang dia sebut “luar biasa”.
Kini, McTominay telah menjadi bagian dari cerita sepak bola Napoli yang sedang berburu gelar keempat mereka. Sementara Inter Milan bersaing ketat di papan atas, Napoli tetap menjaga jarak, dan McTominay akan menerima penghargaan Pemain Terbaik Bulan April di hadapan para tifosi saat menjamu Genoa.