Mourinho Kartu Merah, Roma Derita Kekalahan Kedua Dari 7 Pertandingan

Jose Mourinho terlihat sangat marah, masuk ke dalam lapangan, melontarkan sederetan kata-kata terhadap wasit dan diberi acungan kartu merah oleh wasit Daniele Chiffi dalam kekalahan AS Roma 0-1 oleh Atalanta tadi malam. Sangat khas Mourinho!

Peristiwa kartu merah terhadap Mourinho terjadi pada sekitar menit 55 ketika Caleb Okoli menjatuhkan Nicolo Zaniolo di dalam kotak tapi Roma tidak memperoleh hadiah penalti, hanya sebuah tendangan bebas.

Ini merupakan kekalahan kedua Giallorossi dari tujuh pertandingan pertama awal musim 2022/23, menyebabkan tim ibukota Italia itu terhenti di urutan enam klasemen sementara Liga Italia, dilewati rival Lazio yang beberapa jam lalu pada Minggu malam (18/9) menang 0-4 di kandang Cremonese.

Padahal Giallorossi sangat dominan pada laga di Stadio Olimpico ini, menguasai si bundar sampai 56%, melepaskan 18 percobaan gol, lima serangan tepat sasaran, tapi gagal melesakkan satu pun gol. Sementara Atalanta yang dikawal oleh Gian Piero Gasperini justru hanya memiliki satu serangan on target dan berhasil mengubahnya menjadi gol.

Usai kartu merah Mourinho memaksa si pelatih Portugal pergi ke pagar dekat tribun penonton, Roma melakukan tiga pergantian berturut-turut, menarik keluar Nemanja Matic, Tammy Abraham dan Gianluca Mancini, menggantikannya dengan Andrea Belotti, Eldor Shomurodov dan Nicola Zalewski, tetapi tidak ada gol balasan terjadi.

Ini merupakan kekalahan pertama Roma di tangan La Dea usai dua kemenangan beruntun dalam dua head-to-head terbarunya: skor 1-0 pada Maret 2022 dan 1-4 di kandang Atalanta pada Desember 2021.

Kategori: Liga Italia
Topik: AS Roma, Atalanta
SelanjutnyaCalon Kuat Pemenang Ballon d’Or 2023, Bintang Man City Teratas, Messi Masuk, Ronaldo Buncit Lagi!
Matius Gunadi, Content Manager di Gilabola.com, salah satu penulis Indonesia yang pertama menulis artikel di dunia maya, mulai dari Satunet.com, Astaga.com, Kafegaul.com, dan M-Web Indonesia. Matius Gunadi memulai karirnya di dunia jurnalistik pada awal 2000-an, saat internet masih dalam tahap awal perkembangannya. Sejak itu, ia telah menulis banyak artikel yang mencakup berbagai topik, termasuk olahraga, teknologi, hiburan, dan lain-lain. Namun, karena passionnya terhadap olahraga, khususnya sepak bola, ia memutuskan untuk fokus pada bidang jurnalistik olahraga khususnya sepak bola.