Pelatih baru RB Leipzig, Marco Rose, janji ‘lakukan hal berbeda’ jelang Die Roten Bullen menjamu Borussia Dortmund – yang notabene bekas klubnya, Sabtu (10/9) malam.
Rose baru saja mengambil alih posisi pelatih kepala di Leipzig pada hari Kamis (8/9), setelah klub itu mendepak Domenico Tedesco satu hari sebelumnya. Rose pun mengatakan, dia ingin ‘mengubah suasana hati dengan segudang energi dan kekuatan – untuk memperoleh hasil lagi’.
Rose sendiri sebelumnya dipecat BVB pada bulan Mei, setelah hanya mengasuh klub papan atas Jerman itu selama satu musim dan berhasil membawa Die Borussen menutup musim di urutan kedua – delapan poin di belakang Bayern Munchen.
Di awal kedatangannya, Rose – yang memang lahir di kota Leipzig dan masih tinggal di sana sampai saat ini, mengaku punya lebih banyak dari sekedar ide untuk bagaimana memperbaiki kinerja tim yang lumayan gagap di awal musim ini.
“Saya akan lakukan beberapa hal berbeda, kita harus mencapai stabilitas melalui aktivitas,” tandas Rose, seperti diungkapkan kantor berita AFP.
“Kami ingin lebih stabil di lini belakang dengan berikan lebih banyak tekanan pada bola di depan,” tambah pelatih berusia 45 tahun tersebut.
Walaupun mereka berhasil datangkan kembali Timo Werner dan memperpanjang kontrak Christopher Nkunku, Leipzig saat ini masih tertahan di peringkat ke-11 dengan hanya kantongi lima poin dari lima pertandingan yang mereka lakoni sejauh musim ini.
Rose kenal baik dengan orang-orang di klub barunya tersebut, di mana ia pernah merebut dua gelar juara Liga Austria bersama kembaran Leipzig, RB Salzburg, sebelum akhirnya hijrah ke Bundesliga Jerman.
Saat berita ini mengemuka, pelatih yang menggantikan Rose di Dortmund, Edin Terzic, memuji pendahulunya tersebut, menyebutnya sebagai ‘pelatih luar biasa dan pribadi yang hebat’.
“Saya senang Marco kembali dan temukan pekerjaan baru. Saya tidak berpikir kami berdua akan bereuni secepat ini,” tandas Terzic, seperti dilansir France24.
Rose – yang memulai karir kepelatihannya di klub divisi empat Jerman, Lokomotive Leipzig, mengakui keluarganya – terutama puterinya yang masih remaja, sangat senang dengan penunjukkan dirinya sebagai pelatih RB Leipzig. Dengan demikian, Rose tak akan ke mana-mana dan akan tetap berada di kota Leipzig, kampung halamannya.
“Tak pernah muda untuk lakukan tugas berat seperti ini di kampung halaman anda sendiri. Saya tahu betul kampung halaman saya, kota saya. Dan saya tahu, saya akan diukur dengan hasil-hasil yang saya dapatkan,” ujar Rose.