Gilabola.com – Simone Inzaghi menyebut bahwa timnya menghadapi Barcelona dengan cara bermain yang mengandalkan kekuatan mereka sendiri. Dia merasa bahwa Inter memang pantas untuk lolos ke final Liga Champions setelah melalui dua pertandingan yang menurutnya luar biasa berat.
Dia mengaku sangat bangga menjadi pelatih dari para pemain yang telah menunjukkan performa luar biasa, termasuk para pemain pengganti yang menurutnya tampil dengan sikap yang sangat tepat.
Pelatih asal Italia itu juga menyampaikan bahwa semua pemain layak menikmati setiap momen bersama para suporter, karena menurutnya mereka telah menjadi contoh yang baik.
Dia menyebut bahwa dirinya meminta para pemain untuk percaya bahwa mereka bisa membatasi permainan Barcelona, meskipun diakuinya hal itu akan menjadi tugas yang sangat sulit.
Bahkan beberapa pemain kunci seperti Lautaro Martinez, Denzel Dumfries, dan Davide Frattesi tidak berada dalam kondisi fisik terbaik, sehingga menurut Inzaghi timnya harus mengandalkan hati untuk melewati setiap tantangan.
Pertandingan sendiri berlangsung sangat dramatis, di mana Inter sempat unggul dua gol lewat aksi Lautaro dan penalti Hakan Calhanoglu. Namun Barcelona membalikkan keadaan jadi 3-2 lewat gol Eric Garcia, Dani Olmo, dan Raphinha.
Saat harapan nyaris pupus, Francesco Acerbi mencetak gol penyeimbang di menit ke-93, yang merupakan gol pertamanya di Liga Champions sepanjang kariernya. Gol dari Davide Frattesi di babak tambahan kemudian memastikan kemenangan 4-3 di leg kedua dan agregat 7-6 bagi Inter.
Simone Inzaghi menegaskan bahwa mereka tidak pernah merasa lebih unggul dari lawan, dan selalu memberikan segalanya. Dia merasa bahwa Inter sangat layak melangkah ke final.
Fokus Inzaghi Justru ke Frenkie de Jong
Meski banyak orang membicarakan Lamine Yamal sebelum pertandingan, Inzaghi ternyata punya pendapat berbeda soal siapa pemain Barcelona yang paling menonjol di matanya. Dia menyatakan bahwa Frenkie de Jong-lah yang benar-benar mengesankan dalam dua pertandingan semifinal ini.
De Jong, yang absen di pertemuan pertama karena cedera, menurut Inzaghi tampil luar biasa dalam mengatur ritme permainan, memindahkan bola, dan mengatur umpan dengan timing yang sempurna.
Pelatih Inter itu menyebut bahwa dirinya tidak akan menukar pemainnya dengan siapa pun di dunia. Namun dia tidak bisa menutup kekagumannya terhadap De Jong yang menurutnya sangat istimewa sepanjang dua leg melawan Barcelona.
Juru taktik Italia itu bahkan menyebut De Jong sejajar dengan Yamal dalam hal pengaruh permainan, meskipun namanya tidak terlalu banyak dibicarakan sebelum pertandingan.
Di tengah suasana euforia setelah memastikan satu tempat di final Liga Champions, Inzaghi tetap menyelipkan apresiasi terhadap kekuatan lawan. Dia secara khusus memuji Barcelona sebagai lawan yang sangat kuat dan mengakui bahwa hanya Inter yang tampil “super” saja yang bisa lolos ke babak puncak.
Dengan bujet yang jauh lebih kecil dibandingkan tim-tim lain yang mencapai perempat final, Inter kini menanti lawan berikutnya: Arsenal atau Paris Saint-Germain. Laga final dijadwalkan berlangsung pada 31 Mei di kota Munich, dan atmosfer sepak bola Eropa pun mulai terasa mendidih.