Antonio Conte belum sekalipun meraih kejayaan Eropa dalam karir manajerialnya meski prestasinya di kancah domestik tidak perlu diragukan lagi selama waktunya di Juventus, Chelsea, dan Inter Milan.
Antonio Conte menyebut nama Carlo Ancelotti saat ia menguraikan ambisinya di Tottenham Hotspur dan menertawakan klaim atas kurangnya ambisinya untuk bisa meraih kejayaan di sepak bola Eropa, seperti yang diberitakan BT Sport.
Prestasi taktisi Italia itu di level klub tak diragukan lagi. Dialah manajer yang mengembalikan Juventus untuk bisa memenangkan Serie A setelah promosinya mereka dari Serie B, memenangkan tiga scudetto, sementara dia hanya butuh satu musim untuk memenangkan gelar Premier League bersama Chelsea.
Antonio Conte kemudian hanya butuh dua tahun untuk membantu Inter Milan mengakhiri penantian scudetto mereka sejak 2010 dan sekaligus mengakhiri Juventus, klub yang masa kejayaannya dengan sembilan gelar domestik beruntun adalah hasil dari rintisannya.
Hanya saja bos berusia 53 tahun itu seperti dikutuk di kompetisi Eropa karena dia nyaris selalu gagal untuk membawa timnya melangkah jauh di Liga Champions, termasuk gagal lolos dari fase grup selama dua tahun waktunya bersma Inter Milan.
Kini Antonio Conte ditanya apakah dia lebih terobsesi untuk memenangkan gelar domestik daripada Liga Champions, taktisi Italia itu menertawakannya dan mengatakan, “Tidak. Kami memiliki Carlo Ancelotti, bukan? Kami memiliki contoh ini, dia banyak mengangkat trofi Liga Champions, tetapi dia mengangkat Liga Champions ketika dia berada di Real Madrid, ketika dia berada di Milan dan ketika Milan adalah tim yang benar-benar top.”
“Saya juga ingat final yang saya kalah darinya ketika saya masih di Juventus dan dia di Milan. Saya ulangi itu sangat tergantung pada tim yang Anda latih karena dalam kompetisi seperti ini, ada banyak faktor yang bisa berpengaruh termasuk pengalaman.”