Gila Bola – Bekas pemain jebolan PSG ini sudah minta maaf, mengangkat kedua tangannya tanda tidak merayakan gol ke gawang Gianluigi Donnarumma, tetapi pendukung Les Parisiens tidak akan memaafkannya satu kali lagi setelah pemain Bayern Munchen itu juga menggagalkan gelar Liga Champions tiga tahun lalu.
Leg pertama babak 16 besar Liga Champions PSG vs Bayern Munchen pada Rabu dinihari (15/2) usai dengan kekalahan Lionel Messi dan rekan-rekannya setelah Kingsley Coman merobek jala gawang mereka pada awal paruh kedua.
Gol itu datang usai skor terjaga 0-0 selama babak pertama dan pasukan Julian Nagelsmann berhasil melepaskan sembilan percobaan gol, dua tepat sasaran, tapi nihil gol. Bandingkan dengan satu percobaan gol tuan rumah, nihil tepat sasaran.
Babak kedua juga sama. Lima percobaan gol oleh Die Roten, empat terarah tepat sasaran dan satu menjadi gol oleh Coman menit 53. PSG menaikkan tempo dan dominasi si bundar selama 45 menit kedua, tetapi hanya dua serangan yang tepat sasaran.
Kylian Mbappe sebenarnya berhasil menyarangkan bola pada menit 83, hasil assist dari Nuno Mendes, tetapi setelah peninjauan VAR, wasit membatalkan gol tersebut, menyebutnya sebagai didahului offside. Skor tetap terjaga 0-1 bagi keunggulan tim Jerman itu.
PSG Kalah Segala-galanya Dari Bayern Munchen
Nagelsmann mempersiapkan skuadnya dengan baik. Data pertandingan memperlihatkan tim tamu warna merah itu justru mendominasi finalis Liga Champions 2020 itu, mengingatkan kembali perjumpaan mereka di partai puncak kompetisi di Portugal tersebut.
Tendangan bebas Messi beberapa detik sebelum babak pertama berakhir, yang membentur dinding manusia yang disusun oleh kiper Yann Sommer, memperlihatkan kegagalan PSG untuk tampil lebih superior dari tamunya asal Jerman.
Untuk dua babak Der FCB mendominasi Les Parisiens, melepaskan percobaan gol yang jauh lebih banyak daripada tuan rumah.
Coman Gagalkan Trofi Kuping Besar PSG Tahun 2020
Winger kelahiran Paris 19 Juni 1996 ini mencetak satu-satunya gol final Liga Champions pada Mei 2020 di Lisbon Portugal saat juara Bundesliga itu menaklukkan sang raksasa Perancis.
Coman pertama kali membela jersey biru tua pada Februari 2013. Waktu itu ramai komentator mengatakan, mereka sedang menyaksikan kemunculan seorang pemain yang akan membantu Les Rouge-et-Bleu meraih gelar juara Eropa yang sangat mereka dambakan.
Coman merupakan pemain akademi PSG sejak usianya delapan tahun, dan ia menjadi pemain paling muda saat ia turun menggantikan Marco Verratti melawan Sochaux. Namun belakangan terbukti ia hanya berhasil menembus skuad utama dua kali saja sebelum transfer ke Juventus pada 2014.
Coman bergabung ke Die Roten pada 2015, pertama-tama sebagai pemain pinjaman selama dua musim sebelum transfer permanen pada 2017.
Berikutnya Apa Untuk PSG?
PSG sudah tiga kali kalah, satu imbang, selain 4 kemenangan, sejak para pemain pulang dari Piala Dunia 2022 di Qatar. Itu berarti kehilangan 11 poin. Hanya unggul lima di atas Marseille di urutan kedua klasemen Liga Perancis.
Sebagai perbandingan satu musim lalu, 2021/22, delapan pertandingan sebelum babak 16 besar Liga Champions, usai dengan tiga draw dan lima kemenangan. PSG waktu itu unggul 13 poin dari pesaing terdekatnya, juga Olympique Marseille.
Para pemain Christophe Galtier akan tandang ke Allianz Arena untuk leg kedua, 9 Maret 2023 mendatang. Sudah dipastikan leg kedua akan berlangsung lebih sulit lagi bagi PSG.