Paris Saint-Germain tinggal selangkah lagi untuk mewujudkan mimpi gelar Liga Champions mereka sebelum dikalahkan Bayern Munchen pada 2020 dan itu jadi momen terberat bagi Kylian Mbappe.
Kylian Mbappe mengungkapkan momen yang membuatnya harus meneteskan air mata dalam karir sepak bolanya sejauh ini, mengakui bahwa kekalahan final Liga Champions pada 2020 Paris Saint-Germain dari Bayern Munchen sebagai momen terberat, seperti diberitakan via Wall Street Journal.
Penyerang muda Prancis telah mencapai banyak hal hebat dalam karir profesionalnya sejauh ini yang masih sangat muda, termasuk memenangkan Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League 2021 bersama timnas Prancis.
Pencapaiannya di level klub dan individu juga sangat mengesankan. Dia memenangkan total 12 trofi selama waktunya di Paris Saint-Germain, memenangkan golden boy pada 2017, serta mencetak 180 gol dalam 223 penampilan untuk PSG dan membawanya menjadi top skor kedua terbanyak sepanjang masa setelah Edinson Cavani (200 gol).
Tapi prestasi Liga Champions masih belum berada dalam genggamannya meski dia sempat membawa Les Parisiens mencapai final pada 2020 lalu sebelum dikalahkan Bayern Munchen dengan skor tipis 1-0 di Stadion da Luz, Lisboa, Portugal.
Ditanya oleh Wall Street Journal tentang kekalahan yang paling menyakitkan, dia mengatakan, “Ketika kami kalah di Liga Champions dengan Paris Saint-Germain. Kami kalah di final. Anda menyelesaikan pertandingan, Anda mengambil medali Anda, dan Anda melihat trofi itu, tapi itu bukan untuk Anda. Itu perasaan yang aneh, tapi itulah hidup.”
“Sejujurnya, saya ingin menangis. Anda hanya ingin menangis. Anda ingin sendiri. [Tapi] itu adalah bagian dari sejarah Anda, dan Anda harus berkembang untuk kembali dan menang di masa mendatang.”