Lucas Torreira Akui Pernah Menderita di Arsenal Sebelum Temukan Kebahagiaan di Atletico

Gilabola.com – Menjelang laga Liga Champions antara Arsenal dan Atletico Madrid, kisah lama Lucas Torreira kembali diperbincangkan. Gelandang asal Uruguay itu pernah mengaku mengalami masa sulit selama membela Arsenal sebelum akhirnya pindah ke Atletico.

Kini, setelah menemukan stabilitas di Galatasaray, Torreira tampak jauh lebih bahagia, sementara dua mantan klubnya siap saling berhadapan di Eropa.

Torreira direkrut Arsenal pada 2018 dari Sampdoria dengan harapan menjadi pengatur ritme permainan di lini tengah. Saat itu, Unai Emery masih menjadi pelatih dan menaruh kepercayaan besar padanya. Namun, situasi berubah drastis ketika Mikel Arteta mengambil alih kursi kepelatihan.

Pemain asal Uruguay itu kehilangan tempat utama dan merasa tidak lagi nyaman di klub. Dia sempat dipinjamkan ke Atletico Madrid pada musim panas 2020, sebuah langkah yang diambil setelah dia merasa tertekan dengan situasi di London.

Dalam wawancara dengan media Uruguay, Torreira pernah menjelaskan bahwa masa-masa di Arsenal membuatnya dan keluarganya ikut menderita. Dia menyebut banyak masalah pribadi yang membuatnya tidak bisa menikmati permainan sebagaimana mestinya.

Torreira juga mengatakan bahwa kepindahannya ke Atletico menjadi titik balik dalam kariernya. Dia merasa lebih tenang dan bisa menikmati sepak bola lagi setelah merasakan sambutan hangat dari rekan-rekan barunya di Spanyol.

Karier Baru di Spanyol dan Kebangkitan di Turki

Meski hanya berstatus pinjaman, Torreira mengaku bersyukur bisa mengenakan jersey Atletico Madrid. Dia menyebut kesempatan itu sebagai mimpi yang akhirnya terwujud di usia 24 tahun. Dalam beberapa hari pertama bersama tim, dia sudah merasa seperti bagian dari keluarga baru yang membuatnya nyaman.

Namun, kebersamaan itu tidak berlangsung lama. Atletico memutuskan untuk tidak mempermanenkan kontraknya setelah masa pinjaman berakhir. Keputusan itu membuat Torreira sempat kecewa, apalagi dia berharap bisa bertahan lebih lama di bawah arahan Diego Simeone.

Setelah meninggalkan Spanyol, Torreira sempat bergabung dengan Fiorentina juga dengan status pinjaman. Dia sempat menuding Arsenal sebagai alasan dirinya kehilangan tempat di tim nasional Uruguay karena kurangnya menit bermain di Inggris.

Pada 2022, Torreira akhirnya mendapatkan kepastian karier dengan pindah secara permanen ke Galatasaray. Di Turki, dia menemukan kembali gairah bermain sepak bola yang sempat hilang.

Torreira menjadi bagian penting dari kebangkitan Galatasaray dan membantu klub itu meraih tiga gelar Super Lig secara beruntun. Dia juga menjadi sosok sentral dalam skuad, tidak hanya karena kemampuan teknis, tetapi juga karena kedewasaan mental yang terbentuk dari pengalaman pahitnya di masa lalu.

Pemain berusia 29 tahun itu pernah menggambarkan ruang ganti Arsenal sebagai tempat yang kacau dan sulit dipahami. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa dia memang merasa tidak cocok dengan dinamika tim saat itu.

Kini, menjelang pertemuan antara Arsenal dan Atletico Madrid, Torreira mungkin menyaksikan pertandingan tersebut dengan perasaan campur aduk. Dia pernah menjadi bagian dari kedua klub itu, namun tidak sempat menikmati masa-masa terbaik bersama keduanya.

SebelumnyaLegenda Bayern Munchen Pertimbangkan Gabung Blaugrana, Kalau Saja Diminta Flick
SelanjutnyaKlub Premier League Cemas soal Aturan Batasan Skuat Menjelang Pemungutan Suara Bersejarah