Gilabola.com – Rasmus Hojlund sukses mencatatkan namanya dalam sejarah Manchester United pada Kamis (9/11) dini hari, walau tak mampu selamatkan Setan Merah dari kekalahan mengejutkan dari FC Copenhagen.
Setelah mencetak dua gol cepat, Hojlund membawa timnya unggul 2-0 di 28 menit pertama laga. Sebagian besar pekerjaan sulit yang terjadi di sebuah laga tandang pun seakan berhasil dilakukan MU di babak pertama.
Namun, semuanya ambyar setelah pemeriksaan VAR mengungkapkan Marcus Rashford telah lakukan pelanggaran keras terhadap Elias Jelert dalam sebuah duel, dan penyerang Inggris tersebut – yang apesnya baru saja kembali ke starting line-up, diganjar kartu merah. Inilah yang kemudian mengubah jalannya pertandingan!
Tuan rumah dalam waktu singkat berhasil mencetak satu gol lewat aksi Mohamed Elyounoussi, sebelum Pedro Goncalves menggandakannya melalui tendangan penalti, hingga laga di babak kedua berlangsung menarik.
Walau Bruno Fernandes berhasil mengembalikan keunggulan Manchester United lewat tendangan penaltinya, FC Copenhagen kemudian berhasil mencetak gol di menit ke-83 lewat aksi Lukas Lerager dan tuan rumah pun berhasil samakan kedudukan! Roony Bardghji kemudian mencetak gol kemenangan klub Denmark tersebut di menit ke-87 dengan cara yang dramatis.
Hojlund Cetak Dua Rekor Ini untuk Manchester United di Liga Champions
Gol-gol Hojlund barangkali – pada akhirnya, tak banyak berarti di kandang Copenhagen, tetapi Hojlund tetap pecahkan dua rekor di Manchester United – klub barunya, dini hari tadi.
Bukan hanya menjadi pemain termuda United yang berhasil mencetak dua gol di kandang lawan di ajang Liga Champions – yakni di usia 20 tahun 277 hari, tapi ia juga menjadi bintang Setan Merah pertama yang berhasil mencetak lima gol dalam empat penampilan pertamanya di kompetisi bergengsi klub-klub papan atas Eropa tersebut.
Rekor ini sebelumnya dipegang bintang asal Bulgaria, Dimitar Berbatov, yang mencetak empat gol dalam empat laga pertamanya di Liga Champions bersama MU.
Torehan gemilang Hojlund di Liga Champions sejauh ini cukup mengejutkan, karena banyak orang yang telah meragukan aksinya di ajang Eropa mengingat ia cukup kesulitan mencetak gol di Liga Premier.
Hojlund Belum Cetak Gol untuk Manchester United di Liga Inggris
Di Liga Inggris, pemain yang datang ke Old Trafford pada musim panas lalu itu sudah bermain dalam delapan pertandingan, tanpa mencetak satu pun gol bahkan tak juga sodorkan assist untuk Setan Merah. Namun, ia membuktikan kepada Erik ten Hag bahwa setidaknya, ia bisa mencetak gol di kancah Eropa.
Hal ini barangkali menjadi sebuah penghiburan bagi pelatih asal Belanda itu, yang sejauh ini kalah di tiga dari empat pertandingan terakhir, bahkan dari sembilan pertandingan di semua kompetisi musim ini – termasuk lima laga yang digelar di Old Trafford.
Usai pertandingan di kandang FC Copenhagen, Hojlund memberi penilaian jujur tentang penampilan timnya. Ia tetap memberi semangat kepada rekan-rekannya untuk ‘bermain lebih baik,’ jika berada dalam posisi serupa di laga-lagamendatang.
“Kecewa karena kami berhasil membalikkan situasi setelah kartu merah. Tentu saja itu sudah mengubah permainan, tapi perasaannya tidak enak sekali,” tandas Hojlund kepada legenda United, Peter Schmeichel, seperti dilansir Daily Mail.
“Kami terus bekerja keras setelah (terciptanya gol ketiga), dan mencoba menjauhkan lawan dari gawang, tapi kami harus bermain lebih baik. Kami tak bisa membiarkan mereka kembali ke dalam pertandingan seperti ini!”, tambahnya.
Manchester United Berusaha Hidupkan Asa di Dua Laga Tersisa
“Kami kekurangan satu pemain dan mereka mengubah sistem permainan mereka untuk mencoba mengirim lebih banyak pemain ke depan, dan itu berhasil bagi mereka,” tandas mantan pemain Atalanta yang juga jebolan akademi pemain muda FC Copenhagen itu.
Kini, Manchester United harus berjuang ekstra keras menjaga harapan tipis mereka untuk lolos dari fase grup tetap hidup. Skuad Ten Hag kemungkinan perlu menang besar atas Bayern Munchen di kandang dan Galatasaray di Istanbul.
Saat ini, MU berada di dasar klasemen Grup A dengan tiga poin, di bawah Bayern Munchen dengan selisih 12 poin dan Copenhagen serta Galatasaray yang sama-sama kantongi empat poin, tapi Copenhagen unggul berdasarkan catatan head-to-head dari klub Turki tersebut.