Gilabola.com – Atletico Madrid mengalami kekalahan pahit dari rival sekota mereka, Real Madrid, dalam babak 16 besar Liga Champions. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Metropolitano ini harus ditentukan melalui adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2 secara agregat.
Namun, kontroversi besar terjadi saat gol penalti Julian Alvarez dibatalkan oleh VAR, yang akhirnya menjadi titik balik dalam drama adu penalti tersebut, yang berkesudahan dengan skor 4-2 untuk Real Madrid.
Julian Alvarez, penyerang Atletico Madrid, awalnya berhasil mencetak gol dari titik penalti. Namun, VAR memeriksa ulang eksekusinya dan menemukan bahwa Alvarez menyentuh bola dua kali saat menendang.
Aturan sepak bola menyatakan bahwa penalti harus dilakukan dengan satu sentuhan, dan karena Alvarez menyentuh bola dua kali, gol tersebut dinyatakan tidak sah. Keputusan ini menuai protes dari para pemain dan suporter Atletico Madrid, yang merasa bahwa Alvarez seharusnya diberikan kesempatan untuk mengulang penalti.
Setelah penalti Alvarez dibatalkan, Real Madrid memanfaatkan momentum tersebut. Federico Valverde berhasil mencetak gol penalti berikutnya, sementara kiper Jan Oblak menyelamatkan tendangan Lucas Vazquez.
Namun, Marcos Llorente gagal memanfaatkan kesempatannya dengan menendang bola ke mistar gawang. Antonio Rudiger kemudian menjadi pahlawan dengan mencetak penalti penentu yang membawa Real Madrid lolos ke perempat final dengan skor 4-2.
Kontroversi VAR ini menjadi sorotan utama setelah pertandingan. Banyak fans sepak bola yang mempertanyakan mengapa Alvarez tidak diberikan kesempatan untuk mengulang penalti, mengingat dia tergelincir secara tidak sengaja.
Beberapa fans bahkan membandingkannya dengan situasi di mana kiper yang melanggar aturan berdiri tepat di garis gawang biasanya diberikan kesempatan untuk mengulang penalti. Ejekan ‘Real Vardrid’ pun meramaikan media sosial usai adu penalti kontroversi itu.
Kemenangan Beruntung Madrid
Steve McManaman, mantan pemain Real Madrid, mengakui bahwa timnya beruntung bisa lolos. Dia menyebut bahwa terkadang tim yang lebih baik tidak selalu menang, dan Real Madrid mendapatkan keberuntungan besar malam itu.
McManaman juga menyoroti betapa kerasnya Atletico Madrid bermain, tetapi mereka akhirnya harus tersinggung karena keputusan kontroversial dalam adu penalti tersebut.
Dengan kemenangan ini, Real Madrid akan menghadapi Arsenal di perempat final Liga Champions. Pertemuan ini menjadi yang pertama antara kedua tim sejak 2006, di mana Thierry Henry mencetak gol legendaris di Santiago Bernabeu. Sementara itu, Atletico Madrid harus menelan pil pahit setelah kembali gagal melaju lebih jauh di kompetisi Eropa.
Kontroversi penalti Alvarez ini pasti akan terus dibahas dalam beberapa hari ke depan. Apakah keputusan VAR sudah tepat, atau apakah Atletico Madrid seharusnya diberikan kesempatan yang lebih adil?
Jawabannya mungkin tidak akan pernah memuaskan semua pihak, tetapi yang pasti, drama ini menambah ketegangan dalam rivalitas sengit antara kedua klub Madrid tersebut.