Rio Ferdinand: PSG Kendur, Malas, dan Kurang Konsentrasi di Hadapan Newcastle

Gila Bola – Menurut Rio Ferdinand, taktik dan penampilan pemain PSG setelah kekalahan 4-1 dari Newcastle United di mathday kedua penyisihan grup Liga Champions mereka harus mendapat kritik.

Dia menganggap bahwa tekanan yang diberikan oleh The Magpies sangat penting dalam pertandingan tersebut saat legenda Setan Merah itu menyampaikan pandangannya di TNT Sports, yang kami britakan dari situs resmi klub.

Luis Enrique menerapkan taktik aneh dengan 4-2-2-2 untuk memainkan semua empat penyerang sekaligus dan membiarkan Manuel Ugarte berduet dengan pemain remaja Warren Zaire-Emery di lini tengah.

Taktik itu terbukti tidak berjalan dengan PSG kalah fisik selama pertandingan melawan Newcastle United yang intens, dan sementara tim tamu unggul 74 persen penguasaan bola, mereka kalah dengan skor telak 4-1.

Sebuah kesalahan umpan dari Marquinhos membiat Miguel Almiron mampu membuka skor menit ke-17 usai menyambar bola muntah tembakan Alexander Isak, sebelum Dan Burn menggandakan skor lewat tandukan dari jarak dekat.

Sean Longstaff membuat tuan rumah menjauh lewat sepakan dari dalam kotak, dan sementara Lucas Hernandez sempat memperkecil skor lewat tandukan menit ke-56, tendangan Fabian Schar di akhir pertandingan mengubah skor menjadi 4-1.

Berbicara kepada TNT Sports, Rio Ferdinand mengatakan bahwa pertandingan ini dimulai dengan sangat intens sejak peluit pertama, dengan Anthony Gordon memimpin timnya dalam menekan lawan.

Legenda Manchester United itu menilai bahwa PSG memberikan kesempatan kepada Newcastle United untuk bangkit dengan memberikan bola beberapa kali dalam waktu singkat.

Rio Ferdinand mencatat bahwa Paris Saint-Germain tampak kurang bugar, malas, dan kehilangan konsentrasi selama pertandingan. Di sisi lain, tim tuan rumah menunjukkan fokus, konsentrasi, dinamisme, dan agresivitas yang tinggi.

Secara taktis, Ferdinand berpendapat bahwa PSG membuat beberapa kesalahan, seperti menggunakan formasi 4-2-2-2 dengan lini tengah yang lembek. Dia juga mencatat peran Warren Zaire-Emery yang berusia 17 tahun di lini tengah, yang dianggapnya menjadi masalah bagi PSG.

Menurutnya, memainkan pemain remaja itu di lini tengah hanya berdua saja dengan Manuel Ugarte melawan tim dengan intensitas tinggi seperti Newcastle United adalah sebuah masalah besar.

Sementara itu, mengomentari pertandingan ini, salah satu bek The Magpies Dan Burn mengatakan bahwa mereka tahu Paris Saint-Germain tidak akan mengubah gaya bermain mereka.

Dia juga sangat senang dengan dukungan publik tuan rumah, menyoroti momen saat mereka menyerang dan mendapatkan dukungan penuh dari penonton, khususnya saat mereka mencetak gol terakhir melalui Fabian Schar.

Ayo join channel whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan update terbaru seputar sepak bola! klik di sini gibolers!