Barcelona menderita beberapa keputusan yang mengecewakan selama kekalahan mereka melawan Inter Milan di Liga Champions.
Manajer Barcelona Xavi Hernandez mengaku kecewa berat dan sangat marah usai kekalahan kontroversi timnya dari Inter Milan selama laga lanjutan babak penyisihan grup Liga Champions di Giuseppe Meazza pada Rabu (5/10) dini hari WIB, seperti diberitakan via situs resmi klub.
Raksasa Catalan sebenarnya diunggulkan dalam pertandingan mereka melawan tuan rumah asal Italia mengingat kinerja mereka yang luar biasa saat ini, sementara Nerazzurri justru tampil buruk dengan menelan empat kekalahan dari enam pertandingan terakhir mereka.
Tapi tembakan Hakan Calhanoglu dari luar kotak penalti ke sudut bawah gawang Marc-Andre ter Stegen di akhir babak pertama terbukti cukup untuk menjadi pembeda saat Inter Milan berhasil mengamankan kemenangan tipis 1-0 atas Barcelona untuk meraup enam poin dari tiga pertandingan fase grup mereka.
Barca, yang mendominasi 72 persen penguasaan bola, sebenarnya sempat menyamakan kedudukan melalui Pedri, sayangnya gol itu dianulir VAR karena Ansu Fati melakukan handball dari situasi umpan silang.
Namun kontroversi yang sebenarnya terjadi pada masa perpanjangan waktu ketika umpan silang Ousmane Dembele tampak mengenai tangan Denzel Dumfries, sayangnya VAR memilih untuk tidak melakukan intervensi dan akhirnya Barcelona gagal mendapatkan penalti yang bisa menentukan.
Usai pertandingan, Xavi mengatakan bahwa pihaknya sangat kecewa dan marah karena ketidakadilan yang dialami timnya, menuntut wasit untuk menjelaskan keputusan mereka yang terbukti sangat merugikan raksasa Catalan.
Bos berusia 42 tahun itu yakin 100 persen bahwa Denzel Dumfries melakukan handball dan seharusnya Barcelona layak mendapatkan penalti, namun wasit membuat keputusan yang merugikan pihak La Liga dengan tidak menghukum penalti atas handball bek Belanda itu.