Demi Boyong Gelandang Incaran, Chelsea Siap Korbankan Hakim Ziyech

Gila Bola – Chelsea sepertinya belum akan berhenti datangkan wajah baru ke Stamford Bridge di bursa transfer Januari. Kini mereka sedang berupaya membawa gelandang bidikan.

Setelah paruh pertama musim 2022/23 mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, The Blues aktif di bursa transfer musim dingin. Sejumlah pemain yang dibutuhkan Graham Potter berhasil diboyong.

Teranyar, mereka sukses menggaet Noni Madueke dari PSV Eindhoven dan sekarang fokus mengejar tanda tangan Yves Bissouma. Untuk memuluskan incarannya, klub Liga Inggris asal London Barat diberitakan bersedia memasukkan Hakim Ziyech dalam kesepakatan transfer.

Alasan Ingin Rekrut Yves Bissouma

Graham Potter tentu saja punya alasan mengapa ingin sekali membawa Yves Bissouma dari Tottenham Hotspur dalam waktu dekat ini.

Diberitakan oleh Metro, karena N’Golo Kante aka absen panjang hingga bulan Maret membuat Graham Potter membutuhkan pemain yang kualitasnya mirip dengan pesepak bola asal Perancis.

Nah Yves Bissouma menjadi pemain yang sedang mereka incar sekarang usai gagal menggaet Enzo Fernandez dari Benfica. D sisi lain, Brighton juga belum mau kehilangan Moises Caciedo. Untuk bisa mengamankan Bissouma, nama Hakim Ziyech siap dikorbankan oleh Chelsea.

Chelsea Kesulitan

Hakim Ziyech jelas bisa dilepas karena tak sepenuhnya masuk rencana Graham Potter di Chelsea. Tapi untuk mengamankan Yves Bissouma mereka akan sulit memboyongnya dari Tottenham Hotspur.

Diberitakan oleh The Daily Telegraph, bahwa klub Liga Inggris asal London Utara tidak akan melepas Yves Bissouma di bursa transfer Januari ini.

Laporan itu tidak menjalaskan alasan utama mengapa Spurs tak mau melepas pesepak bola berusia 26 tahun.

Bukan Pilihan Utama

Keputusan Chelsea ingin mendatangkan Yves Bissouma sebetulnya sedikit mengejutkan. Pasalnya, pemain yang dibeli Tottenham Hotspur dari Brighton di musim panas 2022 juga masih kesulitan bermain di Spurs.

Dari 18 laga Liga Inggris 2022/23 yang sudah dilakoni, Bissouma baru bermain delapan kali sebagai starter. Ini menandakan bahwa belum bisa memuaskan Antonio Conte.