Gilabola.com – Mali memperlihatkan kekejaman mereka saat menaklukkan Argentina dalam laga perebutan posisi ketiga Piala Dunia U17. Tiga gol keunggulan si Elang saat pertandingan di Stadion Manahan Solo.
Tiga gol datang secara berturut-turut dari Ibrahim Diarra saat laga belum lagi berusia sembilan menit, disusul kemudian oleh gol Mamadou Doumbia pada masa injury time akhir babak pertama, serta gol Hamidou Makalou awal paruh kedua.
Negara Afrika itu, yang tim seniornya menduduki posisi 51 dunia dalam daftar ranking FIFA, dengan demikian berhasil mendominasi tim Albiceleste yang skuad seniornya berada di, tahu urutan berapa? Posisi No 1 dunia dalam daftar yang sama.
Tidak banyak yang bisa dikerjakan oleh Claudio Echeverri yang baru dimasukkan pada awal babak kedua untuk membantu negaranya pulih dari tiga gol negara zona CAF ini pada pertandingan yang selesai Jumat malam (1/12).
Sebanyak 29 percobaan gol dilepaskan oleh Mali selama 90 menit, dengan 14 di antaranya terarah tepat sasaran ke gawang Jeremias Florentin. Tiga menjadi gol.
Sebaliknya Albiceleste berhasil dikunci oleh musuhnya itu dengan hanya memiliki tujuh upaya gol saja, tiga yang terarah tepat sasaran ke gawang Bourama Kone. Nihil gol.
Saat memasuki masa injury time, tetapi diragukan tim biru-putih itu akan mampu memasukkan tiga gol ke gawang lawan dalam waktu tersisa. Dan saat wasit meniup peluit panjang mengakhiri laga, resmi sudah Timnas Mali juara ketiga Piala Dunia U17.
Mali Pamerkan Strategi Pertahanan yang Kuat
Seperti yang telah kami prediksikan sebelumnya, laga perebutan posisi ketiga Piala Dunia U17 ini akan ditentukan oleh seberapa kuat pertahanan mereka masing-masing.
Kedua tim sama-sama memamerkan produktifitas gol mereka. Argentina melesakkan 19 gol total sejak penyisihan grup sampai dengan semifinal. Demikian juga tim Mali tidak tertinggal jauh, mencatatkan 15 gol sejak tahap grup sampai empat besar.
Tapi apa yang secara mencolok membedakan kedua tim adalah jumlah gol kemasukan. Albiceleste kebobolan tiga gol selama penyisihan grup, Mali hanya dua.
Jumlah itu bertambah kontras saat negara Afrika itu hanya kemasukan satu gol saja sejak tahap 16 besar dan perempat final sampai semifinal, di mana mereka dihabisi oleh Perancis 2-1. Itulah satu-satunya gol kemasukan mereka selama tahap sistem gugur Piala Dunia U17 ini.
Sebaliknya, tim asal zona Conmebol itu berhasil menjaga gawangnya tetap bersih selama 16 besar sampai perempat final, tetapi kemasukan tiga gol Jerman pada tahap empat besar.
Mali U17 Pernah Jadi Juara Kedua Piala Dunia
Mali memang tidak bisa diremehkan. Di masa lalu mereka sudah pernah lolos lima kali ke putaran final Piala Dunia U17.
Sebanyak tiga kali terjadi dalam kurun waktu 1997, 1999 dan 2001, masing-masing finish pada urutan kelima, 14, dan nomor enam.
Namun Mali ternyata pernah finish sebagai tim urutan kedua, yakni pada Piala Dunia U17 2015 di Chile. Selain itu tersingkir di semifinal dan kalah pula dalam perebutan tempat ketiga saat Piala Dunia U17 2017 di India.