Walid Regragui tak tertarik bangkitkan kegagalan Maroko pada empat tahun lalu. Dia hanya ingin membawa Singa Atlas ukir sejarah di Piala Dunia 2022 lawan Spanyol.
Gila Bola – Meski empat tahun lalu timnas Maroko gagal menang lawan Spanyol. Namun Walid Regragui tegaskan fokusnya sekarang targetkan kemenangan bersejarah bukan balas dendam.
Tim berjuluk Singa Atlas yang tak pernah masuk itungan justru sejauh ini memberikan kejutan di Piala Dunia 2022. Timnas Maroko keluar dari Grup F dengan status juara grup. Rinciannya, menang lawan Kanada, Belgia, dan bermain imbang lawan Kroasia.
Sekarang timnas Maroko ditantang oleh Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia yang berlangsung di Education City Stadium, Selasa (6/12) malam WIB. Menjelang pertandingan, Walid Regragui pastikan konsentrasi timya adalah ingin ukir sejarah bukan pikirkan empat tahun lalu.
Alasan Nggak Mau Balas Dendam
Timnas Maroko sebenarnya bukan kali ini bertemu dengan timnas sepak bola Spanyol. Pada Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia, kedua negara telah bertemu di babak penyisihan grup. Singa Atlas nyaris menang, tetapi Iago Aspas berhasil membatalkannya dan kedua tim harus puas bermain imbang 2-2.
Menjelang pertandingan, edisi empat tahun lalu dibicarakan lagi. Namun Walid Regragui lebih tertarik incar kemenangan ketimbang balas dendam dan dia punya alasannya. Dikutip dari Sportsmax, sang pelatih tidak ingin membahas empat tahun yang lalu. Dia menyebutkan Maroko sekarang dengan 2018 dan Spanyol juga berbeda.
Jadi Walid Regragui menilai tak perlu membicarakan pertandingan kedua tim di Piala Dunia 2022 tentang balas dendam. Sang pelatih hanya ingin membawa timnas sepak bola Maroko ukir sejarah di Qatar.
Timnas Maroko Siap Berikan Segalanya
Sementara hubungan kedua negara memang rumit. Akan tetapi sang pelatih kembali menekankan jika mereka ingin membuat sejarah. Bahkan agar bisa mewujudkannya di Piala Dunia 2022 mereka siap memberikan segalanya. Dia juga tegaskan timnas Maroko tidak ingin meninggalkan turnamen akibat sepak bola ini dengan sebuah penyesalan.
Di atas kertas, timnas Spanyol dengan nama besarnya jelas diunggulkan. La Furia Roja juga sudah membuktikannya di Piala Dunia dengan keluar sebagai pemenang pada edisi 2010 lalu. Tapi Singa Atlas dengan moda semangat bertandingnya yang besar saja memberikan kejutan untuk wakil Eropa tersebut.
Dalam sejarahnya, kedua tim telah bertemu sebanyak tiga kali di Piala Dunia. Sayangnya, timnas Maroko belum bisa meraih kemenangan lawan Spanyol. Jadi wajar jika di edisi ke-22 ini mereka bertekad untuk memenangkan pertandingan.
Ingin Bahagiakan Orang Timur Tengah dan Afrika
Timnas Maroko sekarang menjadi satu-satunya negara dari Afrika yang mana sekaligus tim dari Timur Tengah. Pasalnya, Kamerun, Tunisia, Senegal dan Ghana sudah tersingkir. Sedangkan yang dari Asia tim Tmur Tengah seperti Arab Saudi dan Qatar juga sudah selesai perjalanannya di turnamen.
Walid Regragui pun menilai bahwa tidak akan menjadi tekanan untuk timnas Maroko. Sebaliknya, dia pastikan mereka bakal bermain untuk meraih kemenangan. Selain itu, tujuannya adalah membuat semua orang Arab dan Afrika bahagia. Dia harap agar para pemainnya tak memainkan pertandingan jadi rumit, tetapi bermain tanpa penyesalan.