FIFA bisa dipaksa mengganti satu peserta Piala Dunia 2022, yang seharusnya tampil pada pertandingan pembukaan kompetisi itu melawan tuan rumah Qatar, jika laporan soal pemalsuan identitas pemain ini benar adanya.
Sebuah laporan eksklusif oleh koran Daily Mail di Inggris mengungkap PSSI-nya Ekuador selama bertahun-tahun menutup-nutupi fakta bahwa satu pemain timnas mereka sebenarnya bukan warga negara Ekuador, melainkan Kolombia.
Berbagai laporan menunjukkan Byron Castillo adalah pemain kelahiran Kolombia, bukan Ekuador, namun selama ini dipaksa menggunakan identitas palsu demi bisa membela timnas Ekuador.
Tim nasional berjuluk La Tricolor itu lolos dari kualifikasi Amerika Selatan pada ranking keempat, dan akan bertanding melawan tuan rumah Qatar untuk membuka ajang Piala Dunia 2022 pada 20 November nanti, hanya berselisih 68 hari saja dari hari ini.
Kabar pemalsuan identitas pemain ini terungkap hanya selisih beberapa hari saja sebelum Komisi Banding FIFA akan mengambil keputusan soal ini.
FIFA sudah menyelidiki kasus Castillo sejak April 2022 ketika mereka menerima keluhan resmi dari PSSI-nya Chile, yang mengklaim bahwa dia tidak memenuhi syarat untuk mewakili Ekuador karena dia adalah seorang warga negara Kolombia yang memasuki negeri Ekuador sebagai seorang imigran ilegal.
Tuan rumah Qatar akan bermain melawan timnas Ekuador dalam pertandingan pembukaan Piala Dunia pada 20 November sehingga mengeluarkan mereka dari turnamen pada waktu hanya 68 hari jelang dimulainya kompetisi akan terasa sangat memalukan bagi FIFA.
Otoritas sepak bola duna itu pada bulan Juni sudah menolak keluhan Chile dengan sebuah keputusan resmi bahwa Castillo lahir. di Ekuador. Bukti-bukti rekaman suara dan dokuman yang didapatkan Daily Mail ini tidak disajikan dalam sidang Juni 2022.
Bukti-bukti Kepalsuan Atas Nama Byron Castillo
Sportsmail menerbitkan rekaman audio dari wawancara yang diberikan Castillo kepada penyelidik Ekuador empat tahun lalu, di mana sang pemain:
- Jelas menyatakan bahwa dia lahir pada tahun 1995, bukan 1998 seperti yang diberikan pada akta kelahirannya di Ekuador;
- Memberikan nama lengkapnya sebagai Bayron Javier Castillo Segura, sesuai dengan rincian akta kelahiran Kolombia miliknya, bukan nama pada sertifikat Ekuador, Byron David Castillo Segura;
- Menjelaskan secara rinci bahwa ia meninggalkan kota Tumaco di Kolombia menuju ke San Lorenzo di Ekuador untuk mengejar karir di sepak bola;
- Menyebut nama seorang pengusaha Ekuador yang memberinya identitas baru.
Jika Terbukti Salah, Siapa yang Gantikan Ekuador?
Nah ini yang bikin pusing kepala.
Chile berharap menjadi tim yang menggantikan Ekuador di Piala Dunia Qatar jika mereka dicoret dari kompetisi ini karena Castillo bermain melawan mereka dalam dua pertandingan kualifikasi Conmebol, di mana Chile satu kali imbnag 0-0 dan kalah 0-2 lawan La Tricolor.
FIFA bisa mengikuti preseden hukum baru-baru ini dengan memberikan dua kemenangan dengan skor 3-0 jika keluhan Chile terhadap Ekuador dikabulkan.
Hal itu membuat Chile akan naik dari ranking ketujuh ke posisi keempat klasemen kualifikasi Amerika Selatan, melewati Peru dengan selisih gol, yang akan membuat mereka mendapatkan satu jatah tempat di Qatar.
Peru juga bisa menjadi calon peserta Piala Dunia lainnya jika Ekuador diusir dan semua pertandingan mereka dianggap hangus, karena Peru berada di urutan kelima dalam klasemen Conmebol.
Preseden lain, pada tahun 2016 Bolivia dilarang mengikuti empat kali Piala Dunia karena menurunkan bek Nelson Cabrera yang tidak memenuhi syarat, yang sebelumnya pernah mewakili Paraguay, dengan Chile dan Peru keduanya dianugerahi kemenangan 3-0 sebagai hasilnya.