Gilabola.com – Timnas Inggris akan memulai perjuangan mereka di Grup B Piala Dunia 2022 dengan hadapi tim yang tak disukai banyak orang, Iran.
Di Piala Dunia terakhir mereka, Timnas Inggris menutupnya dengan antiklimaks, dan sangat kecewa, setelah mereka dikalahkan Kroasia, 1-2, di semifinal Piala Dunia 2018 di Rusia.
Namun empat tahun setelah itu, dan juga dengan penampilannya di final Euro 2020, skuad asuhan Gareth Southgate itu terus berusaha untuk akhirnya melewati rintangan terakhir yang sangat berat.
Saat ini sudah 56 tahun sejak Timnas Inggris memenangkan trofi pertama – dan satu-satunya, di Piala Dunia, dan harapan terhadap mereka sudah semakin tinggi dalam empat tahun terakhir.
Timnas Iran akan menjadi tes pertama mereka di perhelatan Piala Dunia kali ini, sebelum mereka harus hadapi Wales dan rival di fase grup mereka saat Piala Dunia 2010, Amerika Serikat.
Diungkapkan SunSport, turnamen ini bisa menjadi keberhasilan atau malah menghancurkan Gareth Southgate, yang mungkin akan melihat Piala Dunia Qatar ini menjadi kesempatan terakhir baginya untuk akhirnya mengangkat trofi utama sebagai pelatih Timnas Inggris.
Setelah Fifa lakukan perubahan atas aturan mereka di Piala Dunia, setiap tim yang melaju ke putaran final bisa membawa 26 pemain – setelah empat tahun lalu hanya dibatasi 23 pemain. Setiap manajer harus sudah tentukan ke-26 anggota skuad mereka itu pada 13 November – satu pekan sebelum turnamen ini dimulai.
Adapun pertemuan antara Inggris dan Iran itu sendiri akan digelar di Khalifa International Stadium di Doha, 21 November 2022. Stadion itu sudah dibuka pada tahun 1976 dan bisa memuat 45 ribu fans.
Gonjang-ganjing Timnas Iran
Sekitar satu pekan sebelum kickoff Inggris melawan Iran, tim asuhan Carlos Queiroz sudah digoncang masalah dari luar lapangan setelah Ukraina ajukan banding kepada Fifa agar mencoret Iran dari daftar peserta Piala Dunia Qatar, karena negara itu diduga telah memasok senjata dan mendukung invasi Rusia ke negara mereka.
Menurut Sportsmail, Iran pun dituduh telah melanggar pasal 3 dan 4 statuta FIFA tentang HAM dan diskriminasi, hingga Ukraina menyatakan Team Melli tak pantas ambil bagian dalam turnamen empat tahunan tersebut.
Sebelumnya Duta Besar Misi Tetap Dominika untuk PBB, Paolo Zampolli, juga telah meminta Presiden FIFA Gianni Infantino agar mencoret Iran dan menggantikan posisinya dengan Italia di Piala Dunia Qatar.
Iran secara mulus berhasil melaju ke putaran final Piala Dunia 2022, di mana mereka berada dalam satu grup dengan Inggris, Wales dan Amerika Serikat. Namun saat ini, Iran tengah dilanda kekacauan politik dan protes terkait hak-hak perempuan tengah berkecamuk di negara tersebut.
Hingga isu ini kemudian muncul sebagai alat untuk mendesak FIFA agar mendepak Timnas Iran dari keikutsertaan mereka di Piala Dunia 2022, meskipun skuad asuhan Carlo Queiroz itu tampil gemilang dalam kualifikasi yang lalu.