Gila Bola – Adam Qaroual, pemain sepka bola jenius berusia 12 tahun dari akademi Barcelona, yang punya julukan Maradona La Masia!
Penyerang tim Barcelona U-13, Adam Qaroual, yang berhasil memukau dalam kemenangan tim asuhan Jordi Poma atas Gavà dengan skor 4-0, dengan serangkaian aksi brilian yang segera menjadi viral di media sosial pada bulan September lalu. Ini adalah kisah seorang pesepakbola masih sangat muda yang penuh keajaiban.
Musim Kedua Adam Qaroual di Akademi La Masia
Ini adalah musim kedua Adam Qaroual di akademi sepak bola Barcelona, La Masia. Musim lalu, ia bermain di tim U-12 B yang dilatih oleh Iban Tey, dan di musim ini, ia bergabung dengan tim U-13 (dulunya tim Infantil B) yang dilatih oleh Jordi Poma.
Adam Qaroual adalah pemain yang sangat berbeda. Ia bekerja keras untuk terus berkembang dan menyesuaikan permainan ajaib yang dimilikinya dengan gaya bermain khas Barcelona.
Kemampuan menggiring bola dan cara ia menyentuh bola dengan sangat estetis sangat mencolok dan telah membuat banyak orang terkesan, bahkan viral di media sosial setelah penampilannya bersama Barca One dalam kemenangan tim U-13 melawan Escola Gavà.
Latar Belakang Adam Qaroual
Adam lahir di Monchengladbach, Jerman, 12 tahun yang lalu. Di Jerman, ia bermain untuk Lürrip dan Borussia Monchengladbach, sebelum akhirnya bergabung dengan PSV Eindhoven pada 2019 hingga 2021, meski ia tetap tinggal di Jerman bersama keluarganya.
Meski tinggal di Jerman, jarak hanya 88 km antara Monchengladbach dan Eindhoven memungkinkan Adam untuk berlatih dan bermain di Belanda. Pada musim panas lalu, keluarga Adam yang berasal dari Maroko pindah ke Barcelona karena alasan keluarga.
Setelah melihat rekaman permainan Adam, pihak Barcelona tertarik dan mengundangnya untuk berlatih di Ciudad Deportiva. Keahlian teknisnya yang luar biasa langsung mencuri perhatian pelatih, dan akhirnya Barcelona memutuskan untuk merekrutnya.
Perjalanan Karir Adam Qaroual di Barcelona
Pada musim pertamanya di Barcelona, Adam menampilkan berbagai trik dan teknik memukau ala sepak bola freestyle, namun gaya bermainnya yang sepenuhnya “gaya jalanan” sempat berbenturan dengan filosofi permainan Barcelona yang lebih kolektif.
Di tim fútbol 7, Adam bermain sebagai gelandang, dan cara ia memahami permainan cenderung mengutamakan aksi individu, mencari ruang untuk melakukan dribel dan trik daripada bermain dengan sentuhan-sentuhan sederhana dan kerja sama tim.
Ketidaktahuan terhadap bahasa juga menjadi tantangan baginya, ditambah dengan cedera yang membuatnya absen selama empat bulan.
Meski demikian, Adam mulai memahami bahwa untuk bisa berkembang di Barcelona, ia perlu menyesuaikan dirinya dengan gaya permainan tim, dan kemajuannya terlihat positif. Adam sangat bertekad untuk berkembang tanpa kehilangan gaya bermain cerianya yang menjadi ciri khasnya.
Menyatu dengan Gaya Barcelona
Adam memiliki pemahaman tentang sepak bola yang sangat unik, mirip dengan filosofi sepak bola Brasil di era 1960-an. Seperti Garrincha, ia melihat sepak bola sebagai duel terus-menerus dengan lawan, di mana ia berusaha mengelabui dan mengecoh untuk meninggalkan lawan dalam kebingungan dengan teknik-teknik cerdik dan trik-trik memukau.
Permainan Adam sangat estetis dan menarik perhatian, ditambah dengan gaya rambut khas yang membuatnya semakin mencolok. Di Barcelona, ia mendapat perhatian khusus untuk menjaga agar keterampilannya yang mencolok tetap terjaga, namun pelatih juga menekankan pentingnya permainan kolektif.
Salah satu aspek penting dari perkembangannya adalah evolusi taktisnya. Musim lalu, ia bermain sebagai gelandang, tetapi pada awal musim ini, Jordi Poma memainkannya sebagai winger kiri. Posisi ini memungkinkan Adam lebih bebas untuk mengembangkan kreativitasnya tanpa mengganggu ritme permainan tim, dan ketika ia menerima bola di sayap, ia memiliki kebebasan untuk berkreasi.
Adam Qaroual: Maradona La Masia
Meskipun tim U-12 B musim lalu tidak menyiarkan pertandingan secara langsung, Adam tetap menarik perhatian lewat teknik-teknik luar biasa yang ia tunjukkan di lapangan. Pada pertandingan pertama yang disiarkan langsung oleh Barca One, kemampuan teknisnya yang luar biasa langsung menjadi sorotan dunia.
Beberapa akun media sosial yang menyoroti detail permainan telah memposting highlight dari aksinya yang membuat para penggemar Barcelona di seluruh dunia terpesona. Namun, di Barcelona, mereka berharap agar popularitas yang tiba-tiba ini tidak mengubah sikap rendah hati Adam. Mereka menekankan bahwa kesabaran dan kerja keras yang tenang akan menjadi kunci bagi perkembangannya.
Adam Qaroual dipandang sebagai pemain dengan kemampuan teknis yang sangat istimewa, bahkan oleh beberapa pihak, ia dianggap sebagai pemain dengan teknik paling memukau yang pernah ada di akademi Barcelona sejak Robert Navarro atau Thiago Alcántara, dan bahkan dijuluki sebagai Maradona dari La Masia! Adam memiliki potensi yang sangat besar dan bisa menjadi bintang masa depan sepak bola dunia jika terus mengasah bakatnya.
Yuk join Channel Whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan informasi bola terkini! Klik di sini untuk bergabung!