Laga antara Atletico Madrid vs Inter Milan diwarnai dengan tindakan memalukan dari fans tuan rumah yang menghina bintang Real Madrid Vinicius Juinior dengan yel-yel rasis!
Belum lama ini laporan menyebutkan bahwa beberapa fans Barcelona meneriakkan yel-yel yang menghina bintang Real Madrid sebelum laga Liga Champions melawan Napoli.
Dan tak lama kemudian, kini giliran beberapa pendukung Atletico Madrid yang membully dan menghina winger asal Brasil tersebut sebelum pertandingan melawan Inter Milan.
Fans Atleti Hina Vinicius
Los Rojiblancos menjamu sang raksasa Serie A di stadion Civitas Metropolitano di leg kedua babak 16 besar Liga Champions dinihari tadi.
Dan sebelum kic-off dimulai, beberapa fans Atleti terrekam meneriakan yel-yel … Ale ale ale, Vinicius Chi**anzee, kejadian tersebut terjadi satu jam sebelum laga dimulai.
Ini bukan pertama kalinya pendukung Atletico Madrid menargetkan Vinicius dengan tindakan rasis mereka.
Bahkan bintang Brasil itu menerima hinaan semakin sering dari fans lawan akhir-akhir ini, dan masih tetap saja tak ada tindakan dari otoritas sepak bola Spanyol untuk mengatasi hal ini.
Tahun lalu beberapa ultras Atleti menggantung boneka yang digambarkan sebagai Vinicius di sebuah jembatan jelang laga derbi Madrid.
Empat orang dituntut pada bulan Desember, itu pun beberapa bulan setelah kejadian berlangsung setelah desakan dari beberapa pihak agar otoritas yang berwajib menindak lanjuti kejadian tersebut.
Yang terakhir, yel-yel “VInicius Kamu Mo***t” menggema saat para fans Atleti memasuki stadion Wanda Metropolitano jelang laga Copa del Rey di babak 16 besar melawan Real Madrid.
Dan hingga saat ini pihak klub Atletico Madrid belum melayangkan pernyataan resmi mereka terhadap tindakan fans mereka yang rasis tersebut.
Fans Eropa Semakin Rasis?
Semakin maraknya penhinaan terhadap pemain berbeda warna kulit memang kerap terjadi di sepak bola Eropa dan menurut kami tindakan semacam itu seharusnya langsung mendapatkan perhatian khusus dari pihak yang berwajib.
Tapi entah kenapa hingga saat ini tindakan para fans rasis tersebut seperti dibiarkan saja dan baru bertindak setelah ada yang mendesak untuk melakukan penyelidikan.
Sepak bola seperti olahraga lainnya harus terbebas dari semua politisasi maupun tindakan rasis semacam ini, atau mungkin orang Eropa merasa diri mereka terancam dengan orang-orang yang berbeda warna kulit? Apakah superioritas warga kulit putih seiring dengan maraknya kaum radikal sayap kanan di benua biru tersebut sudah semakin parah? Semoga tidak!