Real Madrid memang menang telak atas Valladolid di laga kedua musim ini, tetapi muncul kekhawatiran terkait situasi gelandang senior mereka, Luka Modric.
Laga kontra Valladolid di Bernabeu, Minggu (25/8), memperlihatkan bagaimana Modric makin tersisih dalam urutan permainan di Real Madrid, meskipun ia telah menjadi pilar lini tengah Los Blancos selama bertahun-tahun.
Meskipun ia sangat penting bagi timnya di musim-musim yang lalu dan punya pengalaman segudang, tampaknya Modric sudah tergelincir dari posisi atas daftar urutan permainan di skuad asuhan Carlo Ancelotti.
Laga melawan Valladolid dengan jelas menjadi indikasi bagaimana Modric tak lagi menjadi opsi utama bagi pelatih asal Italia tersebut.
Beberapa laporan terbaru bahkan memperkirakan, Modric kini dipertimbangkan berada di belakang beberapa pemain muda berbakat, seperti Arda Guler dan Brahim Diaz, dalam urutan permainan El Real.
Ancelotti Hanya Pikirkan Guler dan Brahim Sebagai Opsinya di Real Madrid
Ini memang perkembangan yang mengejutkan bagi sejumlah orang, terutama mengingat bagaimana sejarah karir Modric bersama Madrid. Gelandang asal Kroasia itu mainkan peran penting dalam beberapa sukses terbesar Madrid selama dekade terakhir, tapi situasi tampaknya sudah berubah di bawah Ancelotti.
“Bagi Ancelotti, Modric kini menjadi berada di belakang Guler dan Brahim,” tandas Fernando Burgos di Onda Cero.
Manajer itu sendiri yang tampaknya sudah memberi sinyal mengenai perubahan ini, yang dia sampaikan usai laga. Ancelotti secara terbuka berbicara mengenai opsi pilihannya, dan memperjelas bahwa keputusannya adalah antara Guler dan Brahim Diaz, tanpa menyebut nama Modric.
“Arda Guler memulai karirnya sebagai seorang gelandang. Pilihan yang saya punya hari ini adalah antara dia dan Brahim, dan saya pikir itu bagus untuknya, dan dia akan mendapat manfaat dari menit bermain. Pada akhirnya, dia bermain dengan bagus,” tandas Ancelotti.
Pernyataan ini memperkirakan, Luka Modric bahkan tak dipertimbangkan untuk mengisi satu posisi di lini tengah – sesuatu yang tak terpikirkan beberapa musim lalu.
Brahim dan Guler Sesuai Harapan Real Madrid
Keputusan Ancelotti untuk mainkan Guler sebagai starter, lalu menggantikannya dengan Brahim di babak kedua, ternyata menjadi strategi yang jitu.
Pasalnya, Brahim langsung berikan dampak besar di atas lapangan, di mana ia sukses mencetak gol penting dan membawa Real Madrid memimpin 2-0.
Gol itu berhasil mengangkat semangat tim dan membantu Madrid amankan kemenangan. Endrick kemudian menambah satu gol lagi di akhir pertandingan, hingga Madrid menang 3-0.
Pendekatan yang dilakukan Ancelotti tampaknya kini fokus memberi peluang kepada para pemain muda untuk buktikan kemampuan mereka di lapangan, bahkan jika itu berarti menyisihkan para veteran seperti Modric.
Regenerasi Lini Tengah Real Madrid Terus Digenjot Ancelotti
Keputusan untuk memprioritaskan Guler dan Brahim dibandingkan Modric juga bisa menjadi pertanda arah masa depan Los Blancos.
Transisi ini merefleksikan strategi yang lebih luas untuk meremajakan tim dengan pemain berbakat yang baru, di samping mempersiapkan sukses di masa datang.
Bagi Modric, pergantian ini kemungkinan membuatnya akan beradaptasi dengan peran yang baru, kemungkinan peluang yang kurang sentral dalam rencana tim yang biasa dia lakukan.
Jelas bahwa Ancelotti sangat menghargai potensi dan energi yang dibawa pemain seperti Guler dan Brahim ke dalam tim.
Bermainnya mereka lebih dulu dibandingkan Modric, menunjukkan keinginan Ancelotti dalam membangun lini tengah yang lebih dinamis dan muda. Ini bisa dilihat sebagai langkah positif bagi masa depan Madrid, walau bisa dimengerti bahwa hal ini cukup mengecewakan bagi Modric dan fans-nya.