Gilabola.com – Setelah kontroversi yang mewarnai final Copa del Rey melawan Barcelona, Real Madrid kembali memanaskan suasana dengan merilis video baru yang menyerang wasit pertandingan La Liga akhir pekan ini.
Menjelang pertandingan penting melawan Celta Vigo akhir pekan ini, Real Madrid kembali menjadi sorotan setelah saluran resmi mereka, RMTV, merilis video yang secara terang-terangan mengkritik wasit Jesús Gil Manzano.
Dalam video tersebut, Gil Manzano disebut sebagai “protagonis dari skandal wasit terbesar dalam beberapa waktu terakhir.”
Pernyataan itu merujuk pada laga musim lalu antara Valencia dan Real Madrid, ketika Gil Manzano meniup peluit akhir tepat saat Jude Bellingham menyundul bola yang seharusnya menjadi gol kemenangan. Keputusan itu menuai kecaman luas, dan hingga kini masih menjadi bahan perdebatan.
Pertandingan melawan Celta Vigo nanti akan menjadi kali keempat Gil Manzano memimpin laga yang melibatkan Real Madrid musim ini.
Dalam dua laga La Liga sebelumnya yang dipimpinnya, Madrid meraih kemenangan atas Girona (3-0) dan Villarreal (2-1). Namun, dalam final Supercopa de España, Madrid kalah telak 5-2 dari Barcelona di bawah kepemimpinan wasit yang sama.
Kontroversi mengenai wasit bukan hal baru bagi Real Madrid musim ini. Sebelum final Copa del Rey akhir pekan lalu, mereka sempat mengancam akan memboikot laga jika Ricardo De Burgos Bengoetxea tetap ditunjuk sebagai wasit. Hal ini dipicu oleh video analisis dari RMTV yang menyoroti keputusan-keputusan De Burgos di laga sebelumnya.
Meski wasit tetap tidak diganti, ancaman boikot akhirnya tidak terealisasi dan Madrid tetap bertanding – namun kalah dari Barcelona dalam laga final tersebut.
Kekalahan itu membuat posisi Madrid di La Liga semakin tertekan. Mereka kini tertinggal empat poin dari Barcelona dengan lima pertandingan tersisa.
Kemenangan atas Celta Vigo menjadi harga mati jika ingin terus menekan sang rival dalam perburuan gelar juara.
Meski dikecam karena pendekatan agresif terhadap wasit melalui media klub, Real Madrid tampaknya tak peduli.
Mereka terus maju dengan narasi mereka sendiri, menyoroti keputusan-keputusan kontroversial dan meningkatkan tekanan terhadap perangkat pertandingan.
