Xavi Hernandez akui pekerjaannya sebagai pelatih Barcelona berada di ujung tanduk jika gagal ia membawa tim Catalan itu meraih gelar juara.
Sementara ada beberapa hal positif yang dibukukan Xavi, ada hal lain yang berjalan tidak sesuai harapan pelatih 42 tahun tersebut sejak ia gantikan Ronald Koeman di bulan November 2021.
Meskipun faktanya dia telah menghabiskan dana besar untuk belanja pemain di musim panas lalu, Barcelona saat ini terancam tersingkir di Liga Champions – saat turnamen bahkan masih berada di fase grup, skuad Xavi dikalahkan Bayern Munchen dan Inter Milan – sebelum meraih hasil imbang di markas klub Italia tersebut.
Sementara di kompetisi domestik, Barca kini berada tiga poin di bawah Real Madrid setelah mereka kalah 3-1 di laga El Clasico akhir pekan lalu.
Meski demikian, tujuan Xavi Hernandez di musim ini tetap mempersembahkan trofi untuk Barcelona yang pernah dibelanya saat masih menjadi pemain itu.
“Ya, itu belum berubah. Saya tegaskan kembali hal itu. Tujuannya, bersama skuad ini, bersama para pemain ini, adalah untuk memenangkan gelar juara. Kami harus memenangkan gelar juara,” tandas Xavi, seperti dilansir 90min.
Pelatih asal Spanyol itu sadar betul, jika ia gagal mewujudkan ambisi itu maka pekerjaannya tak akan aman, meskipun ia merasa didukung oleh klub.
“Saya pikir, kami telah membangun sebuah tim untuk memenangkan gelar. Saya masih memiliki semua antusiasme, meskipun faktanya muncul banyak kritik pedas pekan ini. Semua orang berusaha menyemangati saya. (Pesan masuk ke) telepon genggam saya terus-menerus seperti ada yang baru meninggal dunia,” ujar Xavi.
“Jika saya tidak berhasil mewujudkannya, akan ada konsekuensinya, tapi saya tenang saja. Saya pikir, kami punya skuad untuk memenangkan gelar juara. Kalau kami tak berhasil memenangkannya, pelatih lain akan datang untuk mencobanya,” tandasnya.
Sebelum El Clasico di Santiago Bernabeu akhir pekan lalu, Barcelona sebenarnya berada di puncak klasemen sementara. Namun kekalahan dari Los Blancos cukup untuk menghentikan laju kemenangan Blaugrana, sekaligus menyingkirkan mereka dari posisi teratas. Kini Barca berada di urutan kedua di bawah Madrid yang unggul tiga poin.