Cristiano Ronaldo menyatakan bahwa keputusannya ke Liga Pro Saudi terbukti tepat, lalu apakah Mohamed Salah yang gencar dirayu untuk pindah ke sana harus ikut terbujuk?
Cristiano Ronaldo berusaha meyakinkan semua orang bahwa keputusannya pindah ke Liga Arab Saudi telah berhasil. Namun, Liverpool dan Mohamed Salah sepertinya lebih memahami kebenarannya.
Anda mungkin pernah melihat statistik yang sudah banyak beredar di media sosial, yang menunjukkan bahwa Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak pada tahun 2023 lalu dengan total 54 gol, diikuti oleh Harry Kane (52 gol), Kylian Mbappe (52 gol), dan Erling Haaland (50 gol). Sayangnya, grafik tersebut tidak menyebutkan liga di mana gol-gol tersebut dicetak. Kami jelaskan alasannya berikut ini.
Standar Klub Liga Arab Masih Jauh Kastanya!
Ronaldo memang rajin mencetak gol di Arab Saudi, tetapi hal itu lebih mencerminkan standar liga tersebut daripada prestasi individu.
Beberapa tim di Arab Saudi setara dengan tim kelas keempat dan kelima di Inggris. Meskipun begitu, Ronaldo tampak sangat senang melihat namanya mencuat sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu tahun kalender.
Kenyataannya jelas terlihat. Harry Kane, Mbappe, dan Haaland bermain pada level liga yang jauh berbeda, baik dari segi individu maupun kualitas liga tempat mereka bermain.
Meskipun demikian, Ronaldo dengan senang hati memperbincangkan prestasinya sendiri pekan ini ketika timnya, Al Nassr, mengalahkan Al Taawoon dengan skor 4-1, meskipun masih tertinggal tujuh poin dari posisi teratas yang ditempati oleh Al Hilal, klub yang diperkuat oleh Neymar.
“Saya bahagia karena ketika saya membuat keputusan untuk datang ke sini, tidak ada yang percaya pada apa yang saya katakan,” ujar Ronaldo kepada saluran televisi Arab Saudi, SSC Sport setelah pertandingan, di mana ia mencetak gol keempatnya di masa injury time.
“Yang paling penting adalah bahwa liga ini telah berkembang dan pemain ingin datang karena mereka tahu liga ini kompetitif dan seluruh dunia sekarang memperhatikan. Jika pemain besar ingin datang, mereka akan sangat disambut.”
Namun sebenarnya, komentar Ronaldo ini seakan mengandung banyak keraguan. Tidak banyak yang percaya bahwa liga Arab Saudi kini memiliki kualitas yang mendekati sepakbola kelas dunia.
Hal ini tidak hanya terjadi pada masa lalu, tetapi juga saat ini. Sebenarnya, lebih sulit untuk membenarkan keputusan untuk pindah ke sana sekarang dibandingkan dengan musim panas tahun lalu.
Liga ini memang mengalami perkembangan sejauh ini, tetapi masih jauh dari level liga yang lebih rendah di Eropa, apalagi Liga Champions.
Meskipun ada banyak uang berlimpah yang ditawarkan, pemain besar yang ada di sana umumnya tidak mendapatkan tawaran lebih baik dari klub-klub di tempat lain.
Apakah Liga Arab Sudah Jadi Sorotan Dunia?
Tentang klaim bahwa ‘seluruh dunia memperhatikan’, hal itu sangat tidak benar. Ada banyak bukti terkait hal ini.
Seberapa banyak dari 52 gol yang dicetak Ronaldo pada tahun 2023 yang dapat Anda ceritakan?
Bisakah Anda gambarkan apa yang telah dilakukan Sadio Mane sejak ia pindah ke sana?
Bahkan Neymar, yang seharusnya mudah ditemui melalui klip media sosial, hampir tidak terlihat, dan meskipun sebagian karena mengalami cedera ACL, hal ini menunjukkan bahwa kabar cedera ini pun juga nyaris tak terdengar.
Dibutuhkan waktu yang sangat lama bagi liga Arab Saudi untuk berkembang hingga mencapai tingkat di mana pembicaraan tentang tim terbaik yang terlibat dalam Liga Champions Arab bisa dianggap terkenal dari segi level dan kualitasnya.
Pada saat itu, Ronaldo dan beberapa pemain lain yang pindah untuk mendapatkan bayaran tinggi, kemungkinan juga sudah akan lama pergi.
Usaha Merayu Mohamed Salah
Inilah sebabnya mengapa pernyataan terbaru dari Ronaldo ini seharusnya diabaikan oleh Mohamed Salah yang gencar dirayu untuk bermain di Liga Arab Saudi.
Meskipun pemain asal Mesir ini akan segera berangkat ke Piala Afrika, kepindahan permanen dari Liverpool seharusnya tidak menjadi prioritas.
Berpindah ke Timur Tengah, terlepas dari apa yang mungkin diklaim oleh Ronaldo, akan menjadi sebuah keputusan yang merugikan bagi karier seorang bintang seperti Mo Salah yang sedang berada di puncaknya.