Bedah Taktik Mikel Arteta Yang Membuat Arsenal Akan Semakin Sulit Dikalahkan!

Gila Bola – Mikel Arteta melakukan banyak eksperimen selama laga pra musim Arsenal, sejumlah taktik ia coba saat melawan Nurnberg, MLS All Stars, Manchester United hingga yang terbaru saat melawan Barcelona. Otak atik taktiknya ada yang berhasil ada yang gagal!

Jika anda memperhatikan dengan seksama, Mikel Arteta memberikan peran baru dan posisi baru bagi para pemain andalannya

Perubahan apa saja yang dilakukan Mikel Arteta selama pertandingan pertandingan pra musim ini, dan apa tujuan akhir dari eksperimen ini? mari kita simak selengkapnya

Proses Menjadikan Arsenal Sulit Ditebak!

Untuk menghadapi musim baru nanti, Mikel Arteta memang tengah mempersiapkan strategi baru, yang menurutnya akan membuat mereka lebih sulit dikalahkan.

Ide Arteta adalah untuk menjadikan The Gunners lebih sulit ditebak dan hal tersebut akan membuat lawan lebih sulit untuk menghentikan mereka.

Akan ada yang baru dalam formasi dan sistem bermain Arsenal musim depan. Eksperimen pun telah dilakukan oleh Arteta di laga pra musim ini. Di mana Declan Rice, Kai Havertz, dan Martin Odegaard bermain sebagai lini tengah untuk pertama kalinya.

Namun, ketiganya sempat kurang memberikan pengaruhnya ketika Arsenal kalah 2-0 dari Manchester United. Itu adalah pertama kalinya Arsenal bermain dengan empat pemain di tengah, dan tiga dari mereka belum pernah bermain untuk Arsenal. Tiga dari empat pemain, mereka belum pernah bermain bersama sebelumnya.

Selain itu, Declan Rice dan Havertz yang bermain sebagai starter untuk pertama kalinya saat melawan MU. Jurrien Timber juga bermain dan menjadi bek kanan terbalik, berpindah area dari posisi fullback sebelumnya.

Selain itu, juga ada perubahan peran lainnya, Martin Ødegaard tidak lagi menjadi pemain yang memulai tekanan pada lawan, artinya dia sedikit lebih ke dalam ketika tidak menguasai bola.

Dan saat Jurrien Timber bermain sebagai pengganti Ben White, itu juga merubah sebagian dari peran Odegaard dan Saka.

Perubahan Posisi dan Peran Pemain

Laga the Gunners kontra Raksasa Katalan berlangsung dalam tempo tinggi. Intensitasnya mendekati partai kompetitif.

Saat laga melawan tim Catalan tersebut, pola pertahanan Arsenal menarik untuk dibedah, Kai Havertz tampak bergantian dengan Martin Odegaard. Secara garis besar, Arsenal bermain dengan formasi 4-3-3 ketika menguasai bola, dengan tiga gelandang.

Namun, saat menekan skuad Barcelona, formasi Arsenal berubah menjadi 4-4-2. Musim lalu, Odegaard bergabung dengan penyerang, sementara Xhaka berada di samping Partey di lini tengah.

Saat melawan Manchester United, Havertz lebih maju, dan Odegaard bermain lebih ke belakang bersama Rice. Dan saat melawan Barcelona, kita melihat keduanya saling berganti posisi, tergantung di mana bola berada.

Ini merupakan sesuatu yang perlu diamati dengan seksama. Mungkin itu kenapa Arteta sangat ingin mendatangkan Kai Havertz selama ini.

Proses Adaptasi Strategi Baru Arsenal

Saat musim lalu, setelah mendominasi di awal musim, pada akhirnya lawan-lawan Arsenal mampu menyusun rencana yang lebih baik untuk menghentikan serangan Arsenal dan melawan tekanan Arsenal.

Lawan-lawan Arsenal mulai memenuhi kotak pertahanan dan bermain dengan bola panjang dari atas, berusaha menghentikan serangan cepat Arsenal dan memanfaatkan ruang yang ditinggalkan karena pergerakan Zinchenko.

Kemampuan lawan membaca strategi Arsenal yang menjadi masalahnya, mereka sudah hafal dengan cara bermain Arsenal. Hal ini membawa kita kembali pada kutipan Arteta, untuk menjadikan ARsenal sulit ditebak, dan menjadikan mereka lebih sulit untuk dihentikan oleh lawan.

Meski lawan mereka nanti pada akhirnya pasti akan mampu membuat rencana baru untuk menghadapi strategi baru Arsenal, tapi jika lebih sulit untuk mengetahui bagaimana Arsenal akan mengatur formasi, maka akan lebih sulit untuk merencanakan bagaimana cara bermain melawan Arsenal.

Bagian pertama agar rencana Arteta ini bisa terwujud adalah dengan membawa masuk para pemain yang dibutuhkan di bursa transfer. Ini sudah.

Bagian kedua yang saat ini sedang berjalan selama pra musim, yaitu memastikan para pemain mampu beradaptasi dengan beberapa sistem baru. Pasti Akan ada periode penyesuaian tentunya.

Penyesuaian tersebut bisa berlanjut hingga musim depan berakhir, bahkan bisa menyebabkan kehilangan beberapa poin pada prosesnya. Usai pertandingan melawan Barca, ARteta menyatakan bahwa tim merasa sangat senang dengan hasil tersebut .

Dia mengakui bahwa meskipun ini adalah pramusim, pertandingan melawan Barcelona sangat kompetitif dan membutuhkan performa yang baik untuk akhirnya mendapatkan hasl terbaik.

Selain itu, para pemain juga menunjukkan level yang hebat, melakukan banyak hal positif, menunjukkan intensitas, keinginan, dan kualitas yang mengesankan, terutama saat menyerang.

Tur AS ini telah menjadi perjalanan positif bagi Mikel Arteta, dengan mencetak lima gol melawan MLS All-Stars sebelum kalah dari rival Premier League Manchester United dengan skor 2-0.

Selain membangun kebugaran dan chemistry tim, bermain di depan lebih dari 170.000 penonton di stadion dalam tiga pertandingan juga memberikan kesan positif bagi pasukan Meriam London.

Ayo join channel whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan update terbaru seputar sepak bola! klik di sini gibolers!