Gila Bola – Piala Asia 2023 akan mulai dengan laga antara tuan rumah, Qatar, dengan Lebanon di Stadion Lusail, Jumat (12/1).
Laga pembuka ini akan menjadi awal dimulainya Piala Asia AFC edisi ke-18, yang baru akan berakhir pada 10 Februari mendatang.
Turnamen ini akan dimulai dengan penuh semangat dan kegembiraan diyakini akan terus meningkat, karena babak penyisihan grup bakal menampilkan sejumlah laga menarik yang terus ditunggu-tunggu di bulan ini.
Dengan banyaknya hal yang dipertaruhkan di masing-masing laga dari 36 pertandingan di babak penyisihan grup yang akan berlangsung pada 12 hingga 25 Januari, berikut ini lima pertandingan yang diperkirakan akan menjadi laga paling menarik di fase tersebut, seperti dilansir dari the-AFC.com.
Qatar vs Lebanon – Grup A, 12 Januari
Setelah lebih dari setahun lalu menjadi tempat berlangsungnya final Piala Dunia 2022 antara Argentina melawan Perancis, Lusail Stadium akan kembali menjadi saksi berlangsung laga penting antara Timnas Qatar melawan Lebanon di laga pembuka Piala Asia 2023 pada hari Jumat (15/1).
Qatar akan memulai perjuangan mereka dalam mempertahankan gelar juara Piala Asia mereka, dan sekaligus menjadi tuan rumah.
Diyakini, akan ada banyak tekanan yang dialami Timnas Qatar – yang tekad ingin tampilkan permainan gemilang di ajang kontinental ini. Mereka diberitakan ingin menebus kegagalan saat tersingkir di fase grup Piala Dunia 2022 yang digelar di kandang mereka.
The Maroons saat ini juga punya tantangan lain, yakni harus bisa menyesuaikan diri dengan pelatih baru, Marquez Lopez, yang menggantikan Carlos Queiroz – hanya satu bulan sebelum laga pembuka melawan Lebanon.
Qatar sendiri punya rekor bagus atas Lebanon, yang berhasil mereka kalahkan 2-0 saat akan menyabet gelar Piala Asia pertama mereka di tahun 2019.
Namun, kini Lebanon diperkuat banyak pemain bintang yang berpengalaman, seperti sang kapten Hassan Maatouk dan Mohamad Haidar, serta pemain abroad termasuk Omar Bugail yang membela AFC Wimbledon dan Gabriel Bitar dari Vancouver FC.
The Cedars diyakini akan memberikan kejutan kepada tim tuan rumah, Qatar, di laga pembuka Grup A malam nanti.
Indonesia vs Vietnam – Grup D, 19 Januari
Baik Indonesia maupun Vietnam merupakan dua tim yang sudah tak asing lagi, dan sudah sering bertemu di beberapa ajang di Asia Tenggara sejak bertahun lalu. Terakhir, kedua tim bertemu di semifinal Piala AFF 2022 di mana Vietnam menang agregat 2-0.
Namun, satu hal yang membuat pertemuan kedua tim pada 19 Januari mendatang menjadi sebuah laga yang lebih istimewa adalah, laga itu akan menjadi momen pertama kali bagi Indonesia dan Vietnam bertemu di Piala Asia AFC dalam 52 tahun terakhir.
Vietnam berharap bisa lanjutkan perjuangan mereka di tahun 2019, dan kembali tampil di babak sistem gugur. Namun, mereka harus melakukannya di bawah asuhan pelatih baru, Philippe Troussier, yang akan memandu mereka ke sebuah turnamen besar pertama sejak kepergian pelatih Park Hang-seo yang bisa dibilang sangat sukses.
Sementara itu, skuad Garuda asuhan Shin Tae-yong juga akan lakoni momen penting, karena mereka baru kembali ke panggung kontinental untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 – saat Indonesia mereka menjadi tuan rumah bersama dengan Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Dengan diwarnai persaingan yang seru antarsuporter kedua tim, baik Indonesia dan Vietnam hanya mengincar kemenangan saat mereka bertemu di pertandingan kedua grup D ini.
Republik Islam Iran vs Uni Emirat Arab – Grup C, 23 Januari
Timnas Uni Emirat Arab juga akan diasuh pelatih baru asal Portugal, Paulo Bento, yang masuk menggantikan Rodolfo Arruabarrena pada bulan Juli 2023. Sebelumnya, Timnas UEA berhasil mencapai semifinal Piala Asia di dua edisi terakhir.
The Whites tentunya berharap akan melaju ke final pertama mereka sejak tahun 1996, tetapi harus hadapi lawan berat di awal turnamen, karena mereka harus berhadapan dengan Iran – tim yang saat ini diasuh Amir Ghalenoei, dan juga lolos ke semifinal di Piala Asia 2019 – meskipun kalah 0-3 dari Jepang.
Laga ini akan menjadi kali ketiga kedua tim bertemu dalam empat edisi Piala Asia. Di tahun 2011 – saat Qatar juga menjadi tuan rumah di turnamen itu, Team Melli menjadi pemenang lewat tiga gol yang tercipta di babak kedua yang membantu mereka menang 3-0, hingga berhasil lolos ke perempat final sebagai juara grup.
Empat tahun kemudian, kedua tim bertemu lagi di pertandingan grup terakhir mereka di Brisbane. Saat itu, Reza Ghoochannejhad mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-91 dalam membawa Iran menang 1-0 – dan kedua tim berhasil melaju.
Australia vs Uzbekistan – Grup B, 23 Januari
Australia dan Uzbekistan akan bertemu di pertandingan ketiga dan terakhir Grup B di Stadion Al Janoub pada 23 Januari.
Ini menjadi sebuah laga yang bisa menentukan, tim mana yang akan finis sebagai juara dan runner-up grup yang juga dihuni Suriah serta India.
The Socceroos dan the White Wolves punya sejarah panjang di antara mereka di ajang Piala Asia ini, di mana keduanya bertemu untuk pertama kalinya di babak semifinal edisi tahun 2011 dan Australia menang telak, 6-0.
Namun, hubungan kedua tim menjadi lebih erat saat mereka bertemu lagi delapan tahun kemudian di babak 16 besar.
Tak ada yang membedakan antara Timnas Australia asuhan Graham Arnold dan skuad Uzbekistan asuhan Hector Cuper, setelah 120 menit mereka bertanding di Al Ain. Namun kiper Socceroos, Mathew Ryan, menjadi pahlawan bagi timnya di laga ini, saat ia lakukan penyelamatan gemilang atas dua penalti Uzbekistan dan membawa juara Piala Asia 2015 itu lolos ke perempat final.
Namun, Australia saat ini wajib mewaspadai skuad Uzbekistan saat ini. Alasannya, Uzbekistan sudah semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dan punya banyak pemain yang merumput di Eropa.
Di antaranya kapten tim, Eldor Shomurodov – yang sayangnya bakal absen karena cedera, Jaloliddin Masharipov dan Abdukodir Khusanov yang seluruhnya berlaga di Eropa. Uzbekistan tentunya berharap, ini akan menjadi keberuntungan ketiga kali mereka di laga melawan Australia.
Arab Saudi vs Thailand – Grup F, January 25
Arab Saudi dan Thailand juga menjadi dua tim yang diasuh pelatih baru jelang Piala Asia 2023. Kedua tim akan bertemu di matchday ketiga Grup F – grup yang juga dihuni Republik Kyrgyzstan dan Oman.
Arab Saudi asuhan Herve Renard sebelumnya tampil mengejutkan saat mereka kalahkan Argentina di laga pembuka Piala Dunia 2022. The Green Falcons akan kembali berlaga di Qatar – kali ini di bawah asuhan pelatih Italia, Roberto Mancini, saat mereka sekali lagi ingin menantang gelar di panggung kontinental.
Arab Saudi – yang sebelumnya sudah menyabet tiga trofi Piala Asia AFC, belum pernah memenangkan trofi tersebut dalam 27 tahun terakhir.
Setelah tersingkir dari fase grup di Piala Asia edisi tahun 2011 dan 2015, serta hanya berlaga di babak 16 besar pada tahun 2019, kini Mancini mendapat tanggung jawab besar untuk mengembalikan Arab Saudi ke level tertingginya di Asia.
Sementara itu, Thailand kini juga diasuh pelatih baru asal Jepang, Masatada Ishii, yang menggantikan Alexandre Polking – hanya beberapa pekan sebelum turnamen empat tahunan ini bergulir.
Thailand yang sudah dua kali menjadi juara ASEAN itupun berharap bisa mengukir sejarah di Piala Asia AFC 2023 ini. Penampilan gemilang melawan Arab Saudi di pertandingan terakhir grup diharapkan bisa membawa Thailand mencapai ambisinya tersebut.