Gila Bola – Raksasa Italia, Juventus, bak singa yang terbangun dari tidur kala memulai Serie A 2023-2024. Bagaimana tidak, Il Bianconeri meraih kemenangan telak di laga pertama yang notabene dimainkan di markas musuh.
Pertandingan ini sebenarnya telah berakhir di babak pertama saat pemain Bianconeri mencetak semua gol mereka sebelum jeda, lewat gol Federico Chiesa, Dusan Vlahovic, dan Adrien Rabiot yang tampil mengesankan sepanjang pertandingan.
Tapi yang paling menarik untuk dibahas, adalah cara bermain Juve yang kini berubah total dan membuat permainan mereka jauh lebih enak untuk kita tonton!
Apa saja yang berubah dan bagaimana Massimiliano Allegri menerapkan taktiknya di laga ini, simak penjelasannya sebagai berikut …
Kunci Strategi Baru Permainan Menyerang Juventus
Semua gol Juventus tercipta di babak pertama dan itu adalah pencapaian baru sejak terakhir kali mereka lakukan di musim 2001-2002.
Juventus belum pernah lagi mencetak tiga gol di babak pertama pada pekan satu Serie A sejak 2001-2002, ketika mereka menang 4-0 atas Venezia.
Salah satu keberhasilan racikan Allegri ialah dengan mengubah posisi Federico Chiesa. Dalam pertandingan tersebut, Chiesa dipasang sebagai tandem Dusan Vlahovic.
Biasanya Chiesa memang tidak bermain di sana. Chiesa sebelumnya lebih banyak dimainkan sebagai winger, baik di sisi kanan atau kiri. Namun kini Allegri ingin mengubah total perannya, ia merasa Chiesa adalah seorang striker!
Allegri merasa akan sia-sia bila pemain seperti Chiesa dimainkan di sayap, sementara dia mampu mencetak sampai 16 gol dalam satu musim.
Titik penderitaan serius Juve musim lalu salah satunya adalah absennya Federico Chiesa. Semua orang yang melihatnya bermain tahu, betapa bagusnya dia ketika segala sesuatunya berjalan sesuai keinginannya.
Dan kini, kurang dari dua menit saat melawan Udinese, Chiesa tampil garang. Golnya menentukan jalannya pertandingan dan dia terlibat dalam semua aspek pertandingan bagi Juventus.
Max Allegri bahkan mengatakan bahwa Chiesa lebih waspada dan tenang dibandingkan musim lalu, Dia sempat mengalami tahun yang sulit dan sekarang dia berada di performa terbaiknya!
Federico Chiesa yang benar-benar membuat permainan Juventus jadi jauh lebih menyenangkan untuk ditonton, dan jika dia bisa tetap fit musim ini, Bianconeri pasti akan jauh lebih baik nasibnya.
Tapi bukan hanya Chiesa yang merubah permainan Juventus, tanpa kerjasama dengan Dusan Vlahovic, Juventus tak akan sekejam ini.
Duet Chiesa dan Vlahovic sebagai ujung tombak Juventus dalam formasi 3-5-2 terbukti menjadi ancaman besar bagi bek lawan musim ini.
Dengan skuad Juve yang tampil terus menekan dan duet mereka yang tajam, membuat gaya permainan Juventus berubah total.
Juve kini tampil lebih proaktif dan bermain ofensif, serta melakukan tekanan ketika lawan menguasai bola yang semakin mencerminkan sepak bola modern alih alih hanya bertahan melulu.
Debut Mengesankan Andrea Cambiaso
Ada debut untuk pemain muda Italia Andrea Cambiaso yang bergabung dengan Juventus setahun lalu tetapi menghabiskan musim lalu dengan status pinjaman di Bologna. Dia bermain di kiri lini tengah lima untuk Massimiliano Allegri dan dia sangat impresif.
Kehadiran Andrea Cambiaso di susunan pemain utama membuat Filip Kostic dicadangkan dan sang pemain berusia 23 tahun tersebut membayarnya dengan sebuah assist untuk gol Adrien Rabiot.
Juventus merekrut Cambiaso dari Genoa pada musim panas 2022, dan setelah melalui masa pinjaman selama semusim bersama Bologna pada musim 2022/2023 lalu, ia kini telah kembali untuk bermain dengan skuad utama Allegri.
Andrea Cambiaso sebenarnya terbiasa bermain sebagai bek kiri, namun kini pelatih Massimiliano Allegri memintanya bermain sebagai bek sayap kiri dalam formasi 3-5-2, yang berarti dia harus lebih sering naik-turun di sisi sayap.
Cambiaso rapi dalam penguasaan bola dan menunjukkan banyak keserbagunaan taktis. Sering terlihat mengambil bola di lini tengah dan bekerja sama dengan rekan satu tim, sementara Cambiaso juga mampu mengalirkan bola secara efektif.
Umpan silangnya juga luar biasa akurat dan salah satunya disundul oleh Rabiot untuk gol ketiga Juventus. Meski tanggung jawabnya lebih besar pada saat ini, Cambiaso mengaku menikmati peran barunya pada saat ini.
Namun, dia menyadari adanya kekurangan pada stamina fisiknya sehingga tidak bisa bermain penuh dan digantikan pada menit ke-70 karena kram pada kakinya.
Yang Masih Perlu Dibenahi Allegri
Kemenangan Allegri ini berarti ia mencatatkan kemenangan ke-250 untuk Juventus dari total 380 pertandingan, dan kini Setidaknya, tanpa harus bermain di kompetisi Eropa, Juventus memiliki lebih banyak waktu untuk membenahi tim secara individu maupun tim.
Allegri menilai, ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan dari timnya. Dari evaluasi menghadapi Udinese di babak kedua, I Bianconeri harus lebih banyak bergerak dan mengontrol bola.
Selain itu, saat membuat kesalahan, para pemain harus bertahan dengan lebih baik. Itu adalah cara untuk mempertahankan kemenangan. Kalau tidak, Juve dapat membuat permainan menjadi lebih rumit dari seharusnya.
Allegri juga menegaskan pentingnya memaksimalkan karakteristik pemain dalam tim. Ia mengakui bahwa perubahan gaya permainan dilakukan untuk mendukung para penyerang dan bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki.
Dengan kemenangan telak di laga pertama Serie A, Juventus telah menunjukkan performa yang mengesankan dan berharap untuk tetap tampil konsisten sepanjang musim.