Gila Bola – Tottenham Hotspur juga sebaik ini awal musim silam 2022/23, sebelum secara perlahan ambruk ke posisi delapan di akhir musim dan gagal melaju ke kompetisi Eropa mana pun. Di mana salahnya?
Pasukan Ange Postecoglou melaju secara menakjubkan awal 2023/24 ini dengan delapan kemenangan dan dua hasil imbang, menjadi satu dari dua tim yang belum terkalahkan di ajang Liga Inggris. Satu lainnya adalah rival mereka, Arsenal.
Namun memuncaki klasemen tidak berarti apa-apa. Musim kemarin Spurs juga berada di empat besar secara terus menerus selama 16 pekan pertama, meleset sedikit dan kembali ke empat besar sampai pekan ke-29, sebelum tenggelam secara perlahan.
Mengapa bisa begitu? Nanti kita lihat performa skuad Antonio Conte ini pada kisaran pekan ke-16 dan sebelum pekan ke-30 saat mereka perlahan merosot turun.
The Lilywhites Kalah Empat Kali Jelang Pekan ke-16
Musim lalu setelah mengawali musim secara kuat dengan lima kemenangan dan dua hasil draw, Spurs menelan empat kekalahan jelang pekan ke-16. Mereka ditaklukkan Arsenal 3-1 pada 1 Oktober 2022, lalu ditekuk oleh Manchester United selang 18 hari kemudian, masih di bulan yang sama.
Setelah itu tim putih kota London ini masih kalah dua kali lagi, pertama oleh Newcastle United pada 23 Oktober, selang empat hari usai kekalahan di Old Trafford. Kemudian dikalahkan Liverpool 1-2 pada 6 November 2022.
Rangkaian Kekalahan Terjadi Lagi Pertengahan April 2023
Sebenarnya antara tahun baru sampai awal Maret 2023, masih terjadi lagi lima kekalahan. Namun itu tidak banyak mengubah posisi kuat the Lilywhites di papan klasemen karena hasil buruk yang diderita tim empat besar lainnya.
Dampak paling merusak terjadi setelah itu, mulai April 2023 saat kelelahan dan cedera mulai merusak komposisi tim. Ditambah dengan pemecatan Antonio Conte pada akhir Maret tersebut, yang sedikit merusak semangat tim.
Pertama-tama mereka kalah 1-0 di Wolves pada awal April, yang diikuti dengan dua kemenangan dan dua hasil imbang di bawah manajer sementara Cristian Stellini.
Setelah itu menyusul rangkaian lima kekalahan dalam delapan pertandingan terakhir musim, kalah 2-3 oleh Bournemouth, kalah telak 6-1 di kandang Newcastle United, main imbang 2-2 melawan pasukan Erik ten Hag, dan kalah 4-3 di Anfield.
Cristian Stellini yang bekas asisten Conte itu dipecat usai kekalahan 6-1 pada 23 April 2023. Ia digantikan spesialis pelatih sementara di Spurs, Ryan Mason.
Dua kekalahan terjadi lagi setelah itu, 2-1 di kandang Aston Villa dan ditaklukkan 1-3 oleh Brentford yang merusak akhir musim Spurs.
Lalu Apa Sih Maksudnya Tulisan Soal Spurs Ini?
Maksudnya adalah, fans Spurs tidak perlu terlalu gembira. Masih ada 28 pekan tersisa sampai akhir musim, Mei 2024 nanti.
Sebelum janur kuning melambai, semua masih bisa berubah. Sebelum akhir musim tercapai, juara liga masih bisa berubah.
Jadwal Tottenham Hotspur yang Rawan Kalah
Laga berikut Spurs di Liga Inggris terjadi 6 November melawan Chelsea. Mengingat penampilan buruk the Blues yang seperti kembali ke “setelan pabrik” maka sulit mengharapkan Mauricio Pochettino akan mengalahkan bekas timnya.
Namun tiga laga sulit akan menanti setelah itu, yaitu melawan Wolves, Aston Villa dan Manchester City. Itulah tiga laga yang jika tidak hati-jati akan mengulangi kesalahan musim kemarin.