Gila Bola – Alexander Isak telah memberikan komentar tentang masa depannya di Newcastle United, di tengah spekulasi tentang minat transfer dari klub seperti Arsenal. Dia tidak menolak kemungkinan meninggalkan klub tersebut, menyatakan bahwa “segalanya bisa terjadi”.
Alexander Isak telah dihubungkan dengan kepindahan musim panas ini, dengan beberapa klub, termasuk Arsenal, tertarik padanya. Pernyataan Isak datang setelah laporan bahwa Newcastle mungkin perlu menjualnya untuk mematuhi aturan keuangan Premier League.
Pada bulan Januari, The Magpies mengumumkan kerugian Rp 3 Trilyun dalam dua tahun terakhir, memicu spekulasi bahwa mereka mungkin harus menjual pemain-pemain kunci untuk memenuhi aturan keuangan.
Darren Eales, kepala eksekutif klub, telah menyatakan bahwa klub mungkin akan menjual pemain jika ada tawaran yang menguntungkan atau ada alasan lain yang membenarkannya.
Alexander Isak, yang bergabung dengan Newcastle United dari Real Sociedad dengan biaya Rp 1,26 Trilyun pada musim panas 2022, telah menjadi pusat perhatian dalam spekulasi transfer.
Meskipun striker Swedia memiliki kontrak dengan The Magpies hingga 2028, kemungkinan kepindahannya tetap terbuka. Arsenal dilaporkan tertarik pada Isak dan telah memantau situasinya.
Striker Swedia sendiri menyatakan bahwa spekulasi tentang transfer tidak mempengaruhinya secara signifikan dan bahwa dia belum memikirkan kemungkinan meninggalkan klub.
Manajer Newcastle, Eddie Howe, telah mengekspresikan keinginannya untuk mempertahankan Alexander Isak, menggarisbawahi potensi besar yang dimilikinya dalam karier sepakbola.
Desakan Alan Shearer
Di sisi lain, legenda besar Newcastle United, Alan Shearer, telah menyatakan bahwa klub lamanya itu membutuhkan penambahan kualitas untuk bersaing di papan atas Liga Inggris, seperti yang diberitakan via The Athletic.
Top skor sepanjang masa Premier League itu percaya bahwa klub harus merekrut setidaknya tiga atau empat pemain berkualitas tinggi pada musim panas ini untuk menantang finis empat besar musim depan.
Namun, dia juga menyadari bahwa situasi keuangan klub mungkin menjadi kendala, terutama mengingat ketatnya aturan keberlanjutan Premier League (FFP).
Perubahan aturan keuangan Premier League pada musim panas ini juga menjadi perhatian, dengan laporan yang menunjukkan kemungkinan perubahan untuk mengatasi kritik terhadap kebijakan yang ada.