Gila Bola – Pendekatan pengambilalihan yang menguntungkan bisa menjadi kenyataan bagi Tottenham Hotspur setelah keputusan besar dari Manchester United mengenai calon pemilik baru yang telah dibuat.
Sheikh Jassim, seorang bankir Qatar, dan Jim Ratcliffe, pemilik INEOS, merupakan dua pihak yang menunjukkan minat kuat untuk mengakuisisi The Red Devils setelah keluarga Glazer mengumumkan niat mereka untuk menjalani ‘evaluasi menyeluruh terhadap alternatif strategis’ hampir satu tahun yang lalu.
Seiring berjalannya waktu, banyak pembaruan telah terjadi, namun nasib keluarga Glazer tetap belum pasti, sementara Sheikh Jassim berharap untuk mendapatkan kepemilikan penuh atas klub tersebut.
Baru-baru ini, terdapat pembicaraan lebih lanjut antara Sheikh Jassim dan keluarga Glazer, dan hasil dari pembicaraan ini telah membawa keputusan penting yang diberitakan oleh Fabrizio Romano.
Dia melaporkan bahwa Sheikh Jassim telah menawarkan tawaran tunai penuh untuk mengambil alih 100 persen saham klub, yang akan melunasi semua utang lama tanpa menambah utang baru.
Romano juga menyebutkan bahwa kesepakatan ini adalah hasil dari diskusi dan negosiasi yang baru dengan penasihat keluarga Glazer. Sayangnya, keluarga Glazer sekali lagi menolak tawaran dari Sheikh Jassim.
Sekarang, dengan investor Qatar itu telah diumumkan mundur dari rencana untuk membeli Manchester United, dia dikabarkan bersiap untuk merencanakan take over klub Premier League lainnya, Tottenham Hotspur.
Mark Ogden, seorang jurnalis ESPN, menunjukkan bahwa jika kesepakatan dengan The Red Devils gagal, Sheikh Jassim dan kelompoknya mungkin akan mengalihkan perhatian mereka ke klub London Utara itu.
Dalam situasi seperti ini, Tottenham Hotspur harus bersiap untuk menerima pendekatan yang berpotensi monumental, sementara di sisi lain, ini akan menjadi kabar yang sangat mengecewakan bagi pihak Manchester United.
Ogden menyoroti peran penting PSG dalam kepemilikan Qatar, dan fakta bahwa Liga Prancis tidak cukup besar untuk memenuhi ambisi Qatar, yang menginginkan hadir di Premier League.
Da mengatakan, “Ketika Qatar kembali ke pasar Premier League, mereka mungkin akan mempertimbangkan Tottenham sebagai target mereka. Jika Abu Dhabi memiliki Manchester City, dan Arab Saudi memiliki Newcastle, maka dengan Qatar di Tottenham, tiga klub besar bisa menjadi milik orang-orang Timur Tengah.”
Ogden kemudian mengingatkan bahwa ini akan menjadi ancaman serius bagi klub-klub tradisional seperti Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Arsenal yang biasanya bersaing untuk posisi empat besar setiap tahunnya.
Saat ini, Tottenham mungkin tidak menginginkan untuk menjual klub, tetapi masa depan ketua klub, Daniel Levy, dan kelompok ENIC yang memiliki saham di Tottenham, telah menjadi bahan perdebatan selama beberapa tahun terakhir.
Dengan perkembangan yang terus berlanjut, masa depan Premier League mungkin akan melihat lebih banyak pemilik dari Timur Tengah, dan perubahan besar yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.