Manajer Wolves Bruno Lage dipecat setelah awal musim yang buruk dan Daniel Podence ikut bersedih dengan keluarnya pelatih timnya tersebut.
Gelandang Wolves Daniel Podence akhirnya angkat bicara tentang pemecatan pelatihnya Bruno Lage setelah awal musim yang buruk, mengatakan bahwa para pemain juga harus disalahkan atas pemecatan manajer mereka tersebut, seperti diberitakan via Sky Sports.
Wolves menderita kekalahan 2-0 dari West Ham United selama pertandingan akhir pekan di Premier League, laga yang terbukti menjadi pertandingan terakhir bagi bos Portugal di Molineux setelah mengambil pekerjaan di klub pada 2021 lalu.
Memang Wolves memiliki awal musim yang sangat mengecewakan dengan berada di urutan ke-18 klasemen usai baru meraih enam poin dari delapan pertandingan, kalah empat kali, imbang tiga kali, dan menang hanya sekali. Hasil itu semakin sulit dimaafkan karena klub menghabiskan duit sekitar Rp 2 Trilyun di musim panas untuk mendatangkan banyak pemain baru seperti Matheus Nunes, Goncalo Guedes, dan Nathan Collins.
Bos Sporting Lisbon Ruben Amorim sempat disebut-sebut sebagai kandidat, tapi berita belakangan ini menyebutkan bahwa Julen Lopetegui yang baru saja dipecat Sevilla akan menjadi kandidat terkuat untuk mengambil pekerjana di klub.
Sekarang Daniel Podence, yang mencetak dua gol bagi Wolves dalam delapan penampilan Premier League musim ini, ketika berbicara kepada Sky Sports mengakui bahwa dia sangat bersedih atas pemecatan Bruno Lage karena para pemain juga bertanggung jawab atas kinerja buruk tim di awal musim ini.
Gelandang Portugal itu mengklaim bahwa tim sebenarnya sudah bermain bagus, hanya saja belum membuahkan hasil yang diharapkan. Dia kemudian mengatakan bahwa sesuatu harus berubah dan klub menyadari bahwa pelatih harus pergi, meski juga menegaskan bahwa para pemain harus bertanggung jawab dan harus menuntut lebih dari satu sama lain.