David Raya dan Bola Mati, Strategi Tersembunyi Arsenal dalam Kemenangan Bersejarah

Gila BolaMikel Arteta, manajer Arsenal, memberikan pandangannya tentang pertandingan melawan Everton, pemilihan David Raya, cedera Gabriel Martinelli, dan strategi bola mati setelah kemenangan 1-0 The Gunners di Goodison Park.

Dalam konferensi pers yang kami beritakan dari Football London, dia menyatakan kebahagiaannya dengan penampilan dan permainan timnya, mengakui bahwa setelah enam tahun tanpa kemenangan di sana, itu adalah tantangan besar yang mereka hadapi.

Manajer berkebangsaan Spanyol itu mengaku sangat puas dengan cara mereka bermain dan mendominasi pertandingan, memberikan pujian kepada para pemain atas kinerja mereka.

Mikel Arteta kemudian mengungkapkan bahwa timnya telah mengidentifikasi kelemahan Everton dalam rutinitas tendangan sudut pendek dan mencoba memanfaatkannya. Meskipun mereka tidak berhasil dalam beberapa percobaan, dia tetap senang dengan kinerja mereka.

Ketika ditanya tentang kondisi Gabriel Martinelli yang cedera, dia mengungkapkan bahwa pemain tersebut merasakan sesuatu saat mencetak gol. Mereka akan menunggu perkembangan lebih lanjut untuk menilai tingkat cedera Martinelli.

Terkait strategi bola mati, Mikel Arteta menjelaskan bahwa timnya mempersiapkannya dengan baik dan tidak ingin memberikan informasi kepada lawan. Mereka berlatih untuk situasi bola mati dan percaya bahwa hal itu adalah cara yang bagus untuk meraih kemenangan.

Dia juga menekankan bahwa tidak ada yang dijamin mendapatkan tempat dalam timnya dan bahwa mereka harus berkompetisi di level tertinggi. Tidak ada jaminan tempat untuk siapa pun, dan para pemain harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh tim.

Mikel Arteta sangat senang dengan cara timnya mengendalikan pertandingan dan mendominasi Everton serta merasa bahwa para pemain sangat baik dalam menjaga momentum permainan.

Ketika ditanya tentang pemilihan David Raya sebagai kiper utama hari itu, dia menjelaskan bahwa itu adalah keputusan yang sama seperti pemain lainnya dalam tim. Mereka memilih pemain yang cocok dengan pertandingan tersebut dan mencoba memaksimalkan kekuatan mereka.

Mikel Arteta juga berbicara tentang keputusan yang pernah dia sesali dalam mempertahankan kiper dalam pertandingan tertentu ketika dia seharusnya mengganti mereka untuk mengubah momentum permainan.

Secara lebih lanjut, manajer berusia 41 tahun itu menyatakan bahwa keberanian untuk membuat perubahan harus ada dan bahwa setiap pemain di tim harus bermain peran penting.

Terakhir, Mikel Arteta menegaskan bahwa semua pemain di timnya memiliki tanggung jawab yang sama, baik itu kiper atau pemain lapangan. Mereka harus bermain sesuai dengan kekuatan mereka dan berkontribusi untuk mencapai tujuan tim.

Manajer Spanyol itu menegaskan bahwa dia bermain dengan 11 pemain, bukan 10 pemain ditambah satu pemain, dan semua pemain harus memberikan kontribusi maksimal mereka saat dipercaya turun ke lapangan.

Anda dapat berlangganan Gilabola.com di Google News atau join channel Whatsapp kami untuk mendapatkan update terbaru!