Gila Bola – Declan Rice mengungkapkan pesan pribadi untuk para pendukung West Ham United usai kepindahannya ke Arsenal senilai Rp 2,06 Trilyun dikonfirmasi, sebagaimana berita yang dirilis di situs resmi klub.
Gelandang berusia 24 tahun itu menyampaikan rasa terima kasih secara pribadi dan merenungkan pengalamannya di Stadion London setelah kepergiannya dari klub tersebut dikonfirmasi.
Declan Rice mengakui bahwa beberapa hari dan minggu terakhir telah menjadi waktu yang penuh emosi, tetapi dia menganggap penting untuk memiliki kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal dan merenungkan bagian istimewa dan berkesan dalam hidupnya bersama klub.
Dia mengungkapkan bahwa saat pertama kali bergabung dengan klub pada usia 14 tahun, dia tidak tahu apa yang diharapkan dan meragukan keputusannya untuk bermain jauh dari keluarga dan tempat asalnya.
Namun, setelah masuk ke Chadwell Heath, dia merasa seperti menemukan rumah kedua yang nyaman dan akrab baginya. Dia menggambarkan klub ini sebagai sesuatu yang istimewa yang telah bersamanya selama ini.
Declan Rice juga berbagi kenangan indah dari masa tinggalnya di rumah klub Akademi di Romford, termasuk hubungan baik dengan staf dan rekan satu tim. Dia menyampaikan rasa terima kasih kepada para wanita yang merawat mereka seperti ibu kedua dan orang-orang seperti Tony Falco dan mendiang Dennis Lepine yang selalu siap membantu mereka.
Gelandang internasional Inggris itu mengakui pentingnya lingkungan di Chadwell Heath dalam membentuknya sebagai pemain dan pribadi, dan tempat ini memberikan kepercayaan diri, fokus, tekad, dan ambisi yang dibutuhkannya, terutama setelah mengalami beberapa kemunduran di awal karir sepak bola.
Declan Rice menyadari betapa cepatnya waktu berlalu setelah debutnya di tim utama sebagai pemain pengganti di pertandingan melawan Burnley. Dia merasa bersemangat karena bermain di Premier Leahie untuk pertama kalinya, namun dia tidak pernah memperkirakan bagaimana segalanya akan berubah sejak saat itu.
Pemain berusia 24 tahun itu juga menyebutkan berbagai kenangan indah dan momen sorotan yang dialaminya selama berada di West Ham United, termasuk gol pertamanya, finish di posisi enam besar Premier League, memenangkan penghargaan Hammer of the Year sebanyak tiga kali, dan pengalaman bermain di kompetisi Eropa.
Dia juga mencatat pencapaian tim U-18 yang memenangkan gelar ganda FA Youth Cup dan liga. Declan Rice menekankan momen perayaan yang tak terlupakan di ruang ganti setelah gol tandang di Alkmaar dan mengakui pentingnya menjadi kapten ketiga dalam sejarah klub yang mengangkat trofi utama.
Dia mengakui bahwa sulit untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua orang yang telah berperan dalam perkembangan dan perjalanan karirnya di West Ham United, termasuk anggota dewan, pelatih, staf, kolega, dan teman.
Gelandang internasional Inggris itu pun tak lupa untuk memberikan penghormatan khusus kepada para pelatih, manajer, dan tokoh kunci yang secara langsung mempengaruhi kemajuan dan membantu mencapai posisinya saat ini.
Dia juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mantan kapten klub, Mark Noble, yang menjadi panutan dan mengajarkan banyak hal tentang pertandingan, kepemimpinan, dan kehidupan.
Declan Rice tidak lupa menyampaikan terima kasih terakhirnya kepada para fans yang menurutnya sangat setia, bersemangat, berbakti, lucu, dan jujur. Dia merasakan cinta dan dukungan mereka sejak awal, bahkan ketika hanya ada sedikit fans di pertandingan U-18 atau U-23.
Dia menekankan bahwa rasa cinta dan hormatnya kepada para fans West Ham United tidak akan pernah berkurang dan klub ini akan selalu ada di hatinya setelah kepindahannya ke Arsenal yang dikonfirmasi.
Declan Rice mengungkapkan bahwa kenangan yang mereka bagikan bersama di Praha dan perayaan lainnya tidak akan pernah terlupakan baginya. Dia juga menyimpulkan dengan mengungkapkan bahwa sepak bola tidak menjamin apa pun, dan yang bisa dilakukan adalah bekerja keras, berusaha menjadi yang terbaik, dan mengambil peluang yang ada. Terakhir, dia menyampaikan terima kasih terakhir kepada semua orang yang telah berkontribusi dalam perjalanan karirnya di West Ham United.