Bos West Ham United David Moyes mengakui bahwa manajer bisa emosional selama pertandingan ketika hal-hal berjalan tidak sesuai keinginan.
David Moyes dimintai pendapatnya tentang kartu merah yang diterima rekan seprofesinya Jurgen Klopp selama pertandingan Liverpool melawan Manchester City di laga lanjutan Premier League pada Minggu (16/10) malam WIB.
The Reds berhasil menjawab keraguan ketika mereka berhasil memberi kekalahan pertama bagi pasukan Pep Guardiola di liga musim ini berkat kemenangan 1-0 di Anfield berkat gol tunggal Mohamed Salah, sementara ada juga kontrovesi atas dianulirnya gol Phil Foden karena pelanggaran Erling Haaland pada Fabinho.
Tapi yang lebih mendapatkan sorotan adalah kartu merah pada Jurgen Klopp karena protes kerasnya pada wasit Anthony Taylor dan hakim garis karena tidak memberi Liverpool pelanggaran atas apa yang dilakukan Bernardo Silva pada penyerang Mesir tuan rumah.
Memang itu sebenarnya pelanggaran yang sangat buruk ketika gelandang Portugal membanting jatuh Mohamed Salah dengan menarik keras jersey pemain berusia 30 tahun dan sementara hakim garis tidak mengangkat bendera pelanggaran, taktisi Jerman benar-benar dibuat berang dan mengkritik keras wasit, yang membuatnya kemudian diusir dengan kartu merah.
Kini jelang pertandingan West Ham United kontra Liverpool di Anfield, David Moyes ditanya tentang insiden itu, seperti diberitakan Sky Sports, bos Skotlandia itu mengatakan bahwa itu bukan hal tepat untuk menanyakan tentang Jurgen Klopp kepadanya karena dia tentu saja tidak bisa berbicara atas nama bos The Reds itu.
Tapi jika berbicara atas nama manajer secara global, bos The Hammers itu mengatakan bahwa selama 90 menit pertandingan, seorang pelatih bisa sangat emosional dan itu bahkan bisa mengubah seorang manajer. Dia kemudian menyinggung bahwa bagaimanapun, reaksi Jurgen Klopp pada insiden yang membuatnya marah tampaknya memang bisa dibenarkan.