Dominasi Bola Chelsea 67 Persen, Tapi Big Match Kontra Reds Berakhir Imbang

Gila BolaChelsea tampil luar biasa dominan dalam big match lawan Liverpool, namun skor akhir tetap 1-1 setelah kedua tim saling berbalas gol pada babak pertama dan dua gol lain dianulir, masing-masing oleh Mohamed Salah dan Ben Chilwell.

Ini merupakan hasil yang mungkin akan terasa adil bagi kedua kesebelasan, meskipun para pendukung the Blues akan merasa mereka seharusnya bisa menang setelah melihat pemain paling berbahayanya Ben Chilwell menghasilkan setidaknya tiga atau empat peluang emas.

Namun sebaliknya, pasukan Jurgen Klopp juga akan mempermasalahkan handball yang dilakukan Nicolas Jackson pada menit 52 pertandingan, yang disepelekan oleh wasit Anthony Taylor dan tidak berujung sepakan penalti, meskipun si pengadil sempat melihat layar VAR.

Liverpool Akan Sesali Ketidakmampuan Membalikkan Dominasi Bola

Dalam situasi normal, artinya jika mengasumsikan Chelsea masih berada di bawah arahan Graham Potter atau Frank Lampard, mereka akan berbalik didominasi oleh Liverpool.

Namun apa yang terjadi selama laga Minggu malam (13/8) di Stamford Bridge, terasa sekali sentuhan dari Mauricio Pochettino, pelatih yang menekankan pada penguasaan bola dan pembangunan serangan dari arah belakang secara perlahan.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama mendominasi musuh-musuhnya, Reds akan menyesali ketidakmampuan membalikkan penguasaan bola atas tuan rumah.

Selama babak pertama, the Blues memiliki dominasi bola mencapai 65 persen, demikian juga selama 45 menit kedua. Namun jumlah percobaan gol dari Reece James dan rekan-rekannya turun dari tujuh kali menjadi tiga kali saja selama paruh kedua.

Sebaliknya, Liverpool yang hanya memiliki 35 persen penguasaan bola selama dua babak, memiliki angka yang sama enam kali percobaan gol dari tiap babak. Namun menderita karena nihil tembakan ke arah gawang Robert Sanchez untuk 45 menit kedua.

Ini merupakan sesuatu yang mengejutkan dari skuad Klopp. Entah ia memang dengan sengaja memberi jebakan bagi tim biru, atau para pemainnya kehilangan kekuasaan atas bola akibat taktik Pochettino.

Belum pernah Liverpool memiliki penguasaan bola serendah 35% selama 90 menit. Bahkan tidak juga dalam laga-laga ujicoba selama pramusim saat menghadapi tim yang lebih kuat, seperti Bayern Munchen.

Pochettino Lebih Berani Mengerahkan Pemain Muda Usia

Para pendukung the Blues merasa berdebar setelah melihat pilihan pemain muda yang dimainkan Pochettino sejak menit pertama. Ada Levi Colwill di posisi bek kiri yang masih brumur 20 tahun.

Tidak lupa juga Carney Chukwuemeka untuk salah satu posisi gelandang, 19 tahun. Nicolas Jackson pemain asal Senegal 22 tahun dan Axel Disasi pemain anyar asal Monaco 25 tahun.

Dari deretan pemain pengganti, bek Ian Maatsenasal Belanda 21 tahun, juga bek Malo Gusto 20 tahun, serta Chimuanya Ugochukwu 19 tahun. Luar biasa keberanian Pochettino dan kepercayaan yang diberikannya pada para pemain muda.

Ayo join channel whatsapp Gilabola.com untuk mendapatkan update terbaru seputar sepak bola! klik di sini gibolers!