Gila Bola – Gabriel Magalhaes punya waktu 120 jam lagi untuk menentukan masa depannya, apakah tinggal di Emirates Stadium atau melarikan diri dari kekejaman Mikel Arteta setelah ia hanya dimainkan 26 menit saja untuk tiga laga perdana Arsenal musim baru.
Apa yang mencolok mata dari pertandingan Arsenal vs Fulham adalah ketiadaan nama Gabriel sama sekali dalam 90 menit pertandingan. Tidak seperti dua laga pertama musim baru saat ia dimainkan lima menit dalam kemenangan 2-1 atas Nottingham Forest dan 21 menit dalam kemenangan 0-1 di Crystal Palace.
Dengan jendela transfer musim panas Liga Inggris akan ditutup pada 1 September mendatang, pemain 25 tahun itu masih punya waktu kira-kira 120 jam lagi untuk lari menyelamatkan diri dari rezim Mikel Arteta. Tidak perlu contoh untuk menggambarkan perlakuan si pelatih Spanyol terhadap para pemainnya di masa lalu.
Déjà Vu Kasus Aubameyang di Arsenal
Perlakuan silent treatment Mikel Arteta terhadap Gabriel mengingatkan para pendukung the Gunners soal perlakuannya terhadap striker Pierre-Emerick Aubameyang tahun 2021 lalu.
Mula-mula sang penyerang Gabon tidak dimainkan sebagai starter dan kapten tim untuk satu masalah kedisiplinan, telat datang pada sesi latihan terakhir untuk laga Liga Inggris kontra Southampton, mid Desember 2021.
Aubameyang kemudian sama sekali tidak dimasukkan ke dalam daftar skuad untuk beberapa laga berikutnya, sebelum kedua belah pihak sepakat untuk berpisah pada Februari 2022.
Jika Gabriel memutuskan untuk bertahan, ia tahu akan menghadapi perlakukan yang sama dengan yang pernah diderita oleh Aubameyang, didiamkan atau dicoret sama sekali dari daftar skuad, sekehendak hati Arteta.
Apa Komentar Arteta Soal Gabriel?
Sebelum dimulainya pertandingan lawan Fulham, Arteta menjawab pertanyaan media soal Gabriel yang hanya dimainkan beberapa menit saja untuk dua laga pertama Arsenal.
Arteta mengaku sudah memberi tahu alasan kepada si pemain mengapa ia tidak menurunkannya sebagai starter untuk dua laga pertama. Si pelatih tidak menjelaskannya secara terbuka, hanya memberitahu secara privat kepada Gabriel.
Mungkin saja ia belajar dari kesalahan sebelumnya, setelah secara terbuka dalam keterangan pers klub, menyalahkan Aubameyang untuk masalah kedisiplinan, telat datang dan sebagai akibatnya mencopot ban kapten dari lengan si pemain Gabon tersebut.
Gabriel Berperan Penting Dalam Musim 2022/23
Tidak perlu disebutkan betapa pentingnya peran bek asal Brasil itu dalam musim 2022/23. Ia merupakan satu komponen penting di lini belakang the Gunners dalam usaha mereka meraih gelar juara musim lalu.
Kini, lihat saja. Arteta masih memainkan Gabriel sebagai pengganti dua kali untuk menjaga tiga poin tim dalam kemenangan atas Nottingham Forest dan Crystal Palace, tapi memilih mengeraskan hatinya untuk laga lawan Fulham.
Sebagai akibatnya kita sudah tahu. Sebanyak 10 pemain outfield Arsenal di dalam kotak penalti tertipu oleh satu gerakan Raul Jimenez, dengan si pemain Meksiko itu bergerak maju ke depan dan menyeret Jorginho serta Oleksandr Zinchenko bersamanya, sebelum Joao Palhinha masuk menyambar umpan sepak pojok dari Harrison Reed.
Skor 2-2, padahal seharusnya Arsenal bisa mengambil tiga poin dan tiga kemenangan beruntun dari tiga laga pertama musim baru 2023/24. Jika akhirnya mereka gagal juara, kehilangan poin lawan Fulham akan dikenang secara pahit.