Kenalin Pelatih Paling Berbahaya di Liga Inggris, Sudah 12 Gol Bola-bola Mati

Gila Bola – Sentuhan pelatih ini menyebabkan Arsenal menang dengan skor 5-0 atas Crystal Palace pada laga Liga Inggris, terakhir kali, dan membawa pelatih Roy Hodgson semakin dekat ke jurang pemecatan. Siapakah dia?

Namanya Nicolas Jover. Dulu di Liga Perancis. Didikannya soal bola-bola mati menyebabkan Montpellier tampil sebagai juara kejutan pada akhir musim 2011/12. Mikel Arteta selaku asisten di Manchester City mengusulkan untuk membawa dia masuk ke Etihad.

Saat Arteta mentas sebagai seorang manajer bola di Arsenal tahun 2021, Jover diajak pindah. Ia spesialis melatih bola-bola mati. Bisa sepak pojok, bisa juga tendangan bebas.

Dua gol pertama Arsenal datang dari Gabriel Magalhaes, seorang bek tiang listrik yang sangat berbahaya di depan gawang the Eagles. Keduanya hasil dari tendangan sudut. Satu dari dua golnya kemudian diatribusikan sebagai bunuh diri kiper malang, Dean Henderson.

Sejauh musim ini, tim merah kota London itu sudah berhasil melesakkan 12 gol dari situasi bola-bola mati. Itu merupakan yang terbanyak dari semua tim Liga Inggris.

Sebagai perbandingan Manchester City hanya 8 gol hasil bola mati musim ini, Tottenham Hotspur 9 kali, Everton di urutan kedua dengan 11 gol. Liverpool bahkan hanya lima gol hasil bola-bola mati.

Martin Odegaard Memberi Kode, Bola ke Tiang Dekat atau Tiang Jauh

Beberapa komentator berhasil mengamati bahwa kapten tim Martin Odegaard merupakan figur pemimpin yang akan melakukan pemeriksaan terhadap situasi di depan gawang lawan dan kemudian memberi perintah pada si pengambil sepak pojok soal tujuan bola.

Cara ia melipat dan menarik kaos kakinya akan menjadi sinyal bagi si penendang, apakah si bundar akan diteruskan ke tiang dekat, atau ke tiang jauh.

Dalam dua kesempatan, dua sepak pojok tersebut menjadi dua gol pertama the Gunners. Itu mengawali pesta lima gol Arsenal ke gawang Palace.

Tinggi Gabriel Magalhaes 1,9 Meter Jadi Faktor Penentu

Bek asal Brasil ini gemar sekali maju ke depan dan membantu serangan. Dalam dua kesempatan itu, menit 10 dan menit 36, bek setinggi 1,9 meter itu berhasil menanduk bola menjebol gawang the Eagles.

Satu kali membentur sisi belakang kepala Dean Henderson dan menjadi gol kedua Arsenal. Semula nama Gabriel dicantumkan di situ, namun kemudian diganti menjadi bunuh diri sang bekas stopper Manchester United.

Dalam sebuah kompetisi ketika margin kecil akan sangat menentukan seperti di Premier League, kehadiran pelatih seperti Nicolas Jover akan sangat menentukan. Tidak akan mengherankan jika klub-klub lain akan membujuknya pindah.