Gila Bola – Dalam acara Monday Night Football di Sky Sports baru-baru ini, Jamie Carragher kembali mengkritik kebijakan transfer Liverpool, menyoroti kegagalan klub dalam merekrut Romeo Lavia dan Moises Caicedo.
Pekan ini menjadi pekan yang sangat menyakitkan bagi The Reds karena mereka kalah dobel dari Chelsea untuk perburuan dua gelandang target mereka, dengan gelandang Ekuador sudah resmi pindah ke Stamford Bridge, sementara bintang Southampton nyaris bergabung dengan tim Mauricio Pochettino.
Jamie Carragher, bersama rekannya Gary Neville di Sky Sports yang kami beritakan dari Daily Mail, mula-mula melakukan analisis perbandingan antara Moises Caicedo dan Romeo Lavia.
Neville menyebutkan bahwa secara statistik, Caicedo unggul dalam berbagai metrik dibandingkan Lavia, terutama dalam hal keterampilan menangani bola, intersepsi, dan pengendalian bola. Namun, dia juga mengakui bahwa Lavia memiliki potensi karena usianya yang lebih muda.
Kritik terhadap Liverpool menjadi tajam ketika Carragher berbicara tentang tawaran yang diajukan klub untuk Lavia. Dia mengungkapkan bahwa Liverpool telah menawarkan Rp 1,17 Trilyun juta untuk Lavia, padahal mereka menolak kesepakatan senilai Rp 973 Milyar hanya beberapa hari sebelumnya.
Legenda The Reds ini menganggap hal ini sebagai tanda ketidakberesan dalam manajemen transfer klub dan mencemooh tindakan tersebut. Dia juga menggarisbawahi bahwa masalah ini bukan semata-mata berkaitan dengan pemilik klub (Fenway Sports Group), tetapi lebih pada struktur manajemen dan keputusan di belakang layar.
Dia menyoroti peran kunci Michael Edwards, direktur sepak bola Liverpool yang telah membantu membentuk tim yang sukses di masa lalu. Namun dia juga menyoroti pergantian personel dalam posisi direktur sepak bola selama dua tahun terakhir yang dianggapnya sebagai faktor penyebab permasalahan ini.
Selain itu, Carragher juga membahas keputusan Liverpool untuk melepaskan beberapa pemain kunci seperti James Milner, Jordan Henderson, dan Fabinho tanpa menggantikannya dengan pemain yang setara.
Hal ini, menurutnya, menyebabkan kesulitan di lini tengah tim dan membuat Liverpool kesulitan menguasai pertandingan, terutama dalam pertandingan melawan Chelsea yang berakhir imbang 1-1 pada akhir pekan di Premier League.
Carragher menyebut situasi ini sebagai masalah besar yang memerlukan solusi cepat. Dia berpendapat bahwa Liverpool akan panik dalam jendela transfer mendatang dan bahwa kegagalan ini bertentangan dengan kebijakan transfer yang efisien di bawah manajer Jurgen Klopp.
Dengan kembali ke laga Premier League melawan Bournemouth pada akhir pekan, Liverpool dihadapkan pada tugas berat untuk mengatasi tantangan dalam skuad dan memulihkan performa yang lebih baik.
Meskipun demikian, Jamie Carragher menggarisbawahi bahwa ini adalah saat yang krusial bagi Liverpool untuk mengambil langkah-langkah strategis yang tepat dalam hal transfer dan manajemen tim.