Gila Bola – Erik ten Hag akan tetap menjadi manajer Manchester United setelah klub melakukan tinjauan akhir musim yang berakhir dengan keputusan untuk mempertahankan pelatih asal Belanda tersebut.
Manchester United dan Erik ten Hag kini sedang dalam proses negosiasi untuk memperpanjang kontraknya, yang saat ini berlaku hingga Juni mendatang dengan opsi perpanjangan selama 12 bulan.
Setelah masa ketidakpastian mengenai masa depan juru taktik asal Belanda tersebut, pembicaraan dilakukan pada hari Selasa antara manajer berusia 54 tahun itu dan pihak klub.
Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan masa jabatannya di Old Trafford. Keputusan ini diambil setelah tinjauan yang dilakukan oleh Jim Ratcliffe dan direktur olahraga INEOS, Dave Brailsford, yang memimpin proses tersebut.
Keputusan untuk mempertahankan Ten Hag datang setelah Manchester United menutup musim dengan kemenangan di final Piala FA, mengalahkan Manchester City 2-1 di Stadion Wembley.
Meskipun demikian, musim ini juga ditandai dengan pencapaian yang mengecewakan lainnya. United mencatatkan posisi akhir terburuk di era Premier League, yaitu peringkat kedelapan, dan hanya berhasil mengumpulkan 60 poin, dua poin lebih baik dari catatan terburuk mereka sejak kompetisi dimulai pada 1992. Selain itu, selisih gol mereka yang minus satu merupakan yang pertama kali negatif dalam 34 tahun terakhir.
United juga mengalami kegagalan di Liga Champions dengan tersingkir di babak grup setelah finish di posisi terbawah. Mereka juga tersingkir dari Piala Liga di putaran keempat sebelum memastikan tempat di kompetisi Eropa dengan kemenangan di Wembley.
INEOS, yang telah menjadi pemegang saham minoritas di klub sejak Februari, telah melakukan sejumlah perubahan dalam struktur sepak bola di Old Trafford. Omar Berrada dari Manchester City akan bergabung sebagai CEO baru pada bulan Juli, dan Dan Ashworth dari Newcastle United sedang diupayakan untuk menjadi direktur olahraga baru. Jason Wilcox juga telah direkrut sebagai direktur teknis klub.
Selama masa kepemimpinannya, Ten Hag telah memenangkan dua trofi dalam dua musim. Di musim pertamanya, dia berhasil membawa United finish di peringkat ketiga Premier League dan memenangkan Piala Liga, meskipun mereka kalah di final Piala FA dari Manchester City.
Setelah memenangkan dua trofi dalam dua tahun, Ten Hag menyatakan bahwa jika klub tidak menginginkannya, dia akan pergi ke tempat lain untuk memenangkan trofi karena itu adalah yang biasa dia lakukan.
Musim 2023/2024 merupakan musim yang penuh dengan rekor bagi United di bawah kepemimpinan Ten Hag, namun bukan untuk alasan yang positif. Pencapaian akhir di peringkat kedelapan adalah yang terendah sejak musim 1989-90, dan ini adalah pertama kalinya United mengakhiri musim dengan selisih gol negatif sejak saat itu. Rata-rata selisih gol mereka selama 21 musim Premier League di bawah Sir Alex Ferguson adalah +44.
Banyak masalah tim berakar dari pertahanan. United kebobolan 58 gol, jumlah terbanyak dalam satu musim liga sejak 1978-79. Hanya West Ham asuhan David Moyes dan tiga tim yang terdegradasi yang kebobolan lebih banyak expected goals dibandingkan United.
Mereka juga mencatat jumlah tembakan yang lebih banyak dibandingkan tim Derby County pada musim 2007/2008 yang hanya memenangkan satu pertandingan dan terdegradasi dengan total poin terendah dalam sejarah Premier League.
Dengan mempertahankan Ten Hag, United berharap bisa membalikkan nasib mereka di musim mendatang. Negosiasi untuk memperpanjang kontraknya merupakan langkah penting dalam memastikan stabilitas di klub. Ten Hag diharapkan bisa membangun kembali tim yang kompetitif dan meraih kesuksesan lebih lanjut, sambil mengatasi masalah yang ada di musim-musim sebelumnya.