Gila Bola – Manajer Erik ten Hag mendapatkan dorongan besar dalam upayanya untuk memperkuat skuadnya di jendela transfer musim panas ini saat Manchester United mengkonfirmasi bahwa anggaran dana transfer tersedia.
Tentu saja itu merupakan kabar yang bagus di tengah masa depan yang tidak pasti dari klub saat ini saat keluarga Glazer tidak kunjung mengambil keputusan soal penjualan klub di tengah persaingan dari Sheikh Jassim dan Jim Ratcliffe.
Sebelumnya ada kekhawatiran bahwa pengambilalihan klub yang tertunda membuat Manchester United bisa terhalang oleh anggaran transfer untuk berbelanja pemain baru di musim panas ini dan mendukung manajer Erik ten Hag.
Rekor Pendapatan
Manchester United mengkonfirmasi bahwa anggaran belanja tunai tersedia di jendela transfer musim panas ini meskipun adanya penundaan pengambilalihan klub yang saat ini dimiliki keluarga Glazer.
Daily Mail memberitakan bahwa ini karena menurut laporan keuangan kuartal ketiga klub, pihak The Red Devils mengkonfirmasi adanya pendapatan tahun ini yang mencapai rekor klub senilai 640 Juta Pounds, atau sekitar Rp 12,2 Trilyun.
Tentu saja dengan pendapatan yang begitu besar, Manchester United sekarang bisa mengkonfirmasi bahwa anggaran belanja pemain di musim panas ini akan tersedia untuk Erik ten Hag guna memperkuat skuadnya.
Pembatasan FFP
Hanya satu kendala bagi Erik ten Hag untuk bisa mengeksplorasi pasar secara bebas dan secara masif memperkuat skuadnya adalah karena adanya pembatasan Financial Fair Play (FFP).
Padahal bos Belanda sebenarnya menginginkan peningkatan dan pemain baru untuk area penyerang tengah, gelandang, dan penjaga gawang baru, yang jika memungkinkan bahkan juga bek tengah.
Pembatasan FFP ini akhirnya yang membuat Manchester United harus beralih dari para target mahal seperti Harry Kane dan Declan Rice untuk mencari target alternatif dengan harga yang lebih terjangkau.
Bujet Bisa Nambah
Mungkin saja bujet transfer masih bisa bertambah karena perkiraan pendapatan senilai Rp 12,2 Trilyun tadi bisa saja lebih rendah dari kenyataan, karenap erkiraan tersebut didasarkan pada Manchester United yang bermain di Liga Europa sebelum mereka lolos ke Liga Champions untuk musim depan.
Bagaimanapun, itu adalah rekor pendapatan klub dan peningkatan yang luar biasa dari pendapatan mereka untuk periode yang sama di tahun lalu yang hanya mencapai Rp 3,3 Trilyun saja.
Kehadiran fans di pertandingan dan pendapatan dari pertandingan didorong oleh kemajuan Manchester United ke final Piala FA dan Piala Carabao serta pencapaian mereka hingga perempat final Liga Europa.