Gilabola.com – Mauricio Pochettino berbicara dalam konferensi pers pra-pertandingan menjelang pertemuan penting Chelsea di Premier League dengan Brighton pada Minggu (3/12) malam WB di Cobham.
Menanggapi pertanyaan mengenai berita tim, taktisi Argentina menyatakan bahwa tidak ada terlalu banyak berita baru. Meskipun beberapa pemain masih dalam tahap pemulihan, penilaian akan dilakukan setelah satu sesi latihan lagi.
Dia mengonfirmasi bahwa Christopher Nkunku sudah berada di grup, sementara Romeo Lavia tidak, dan keputusan mengenai ketersediaan mereka akan diambil setelah penilaian lebih lanjut.
Ditanya apakah masih realistis untuk mencapai target empat besar mengingat hasil mengecewakan terakhir kali melawan Newcastle United, Pochettino menekankan pentingnya tetap fokus pada proses dan perbaikan harian.
Meskipun tertinggal 12 poin dari empat besar, juru taktik berusia 51 tahun menyatakan bahwa secara matematis semua masih memungkinkan, tetapi fokus saat ini adalah pada perbaikan tim dan konsistensi.
Pochettino juga menanggapi pertanyaan tentang suasana hati dan ekspresinya selama konferensi pers. Dia menegaskan bahwa ekspresi dan emosinya selalu autentik, mencerminkan perasaannya pada saat itu.
Diao tidak melihat perlu berakting atau menyembunyikan perasaan, dan dia menekankan bahwa penting bagi para pemain merasakan kejujuran dalam ekspresinya, baik itu kegembiraan atau ketidakpuasan.
Mengenai pertandingan selanjutnya melawan Brighton, Pochettino menolak untuk mengambil manfaat psikologis dari pertandingan sebelumnya melawan mereka di Piala Liga di mana mereka menang 1-0.
Dia menekankan pentingnya fokus pada perbaikan internal dan konsistensi performa tim. Pochettino memberikan pujian kepada Brighton dan manajer mereka, Roberto De Zerbi, dan mengakui bahwa mereka merupakan tim yang kuat.
Bos Argentina juga membahas adaptasi pemain seperti Moises Caicedo dan Robert Sanchez setelah pindah dari Brighton. Dia menekankan bahwa ini adalah proses dan bahwa pemain memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan, rekan satu tim, dan taktik tim.
Pochettino menolak membandingkan performa pemain dari satu musim ke musim lainnya dan menyatakan keyakinannya bahwa pemain tersebut akan menunjukkan potensinya seiring berjalannya waktu.
Dalam pembicaraan tentang VAR, Pochettino menyatakan bahwa menilai keputusan VAR sangat sulit dan terkadang subjektif. Meskipun teknologi itu sendiri dapat membantu, interpretasi situasi oleh wasit dan pihak berkepentingan tetap menjadi tantangan.
Terakhir, Pochettino membahas permintaan maaf Reece James atas kartu merahnya melawan Newcastle. Dia mengonfirmasi bahwa dia sudah berbicara dengan James, yang mengakui kesalahannya.
Manajer Argentina berusia 51 tahun itu mencatat bahwa James sedang bekerja keras untuk kembali ke kondisinya terbaik dan merasa kasihan atas situasi yang sulit bagi pemain dan tim.